NAMA GEDUNG FAKULTAS DI KAMPUS UNISSULA
NO.
|
FAKULTAS / LAB
|
NAMA GEDUNG
|
PAKAR DALAM BIDANG
|
1
|
GEDUNG A FAKULTAS KEDOKTERAN
|
GEDUNG AL-KINDI
|
Filsafat, geometri, astronomi, astrologi, aritmatika,
musik(yang dibangunnya dari berbagai prinip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorologi, dan politik.
|
2
|
GEDUNG B FAKULTAS KEDOKTERAN
|
GEDUNG AR-RAZI
|
Kedokteran, farmasi, etika kedokteran, fisika, filsafat,
kimia,
matematika,
musik dan kesastraan.
|
3
|
GEDUNG C FAKULTAS KEDOKTERAN
|
GEDUNG IBNU RUSYD
|
Ilmu kalam, ilmu fiqih, metafisika, tasawwuf, kedokteran,
hukum, matematika, dan filsafat
|
4
|
GEDUNG FAKULTAS EKONOMI
|
GEDUNG IBNU KHALDUN
|
historiografi, sosiologi
dan ekonomi.
|
5
|
GEDUNG FAKULTAS AGAMA ISLAM
|
GEDUNG AL-GHAZALI
|
Tasawwuf, ushuluddin,
ilmu mantiq, usul fiqih,filsafat
dan ilmu fiqih.
|
6
|
GEDUNG FAKULTAS HUKUM
|
GEDUNG IMAM AS-SYAFEI
|
Fiqih.
|
7
|
GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
|
GEDUNG AL-HAITHAM
|
Pencahayaan, optik, sains, falak, matematika,
geometri,
pengobatan,
dan filsafat.
|
8
|
GEDUNG FAKULTAS TEKNIK
|
GEDUNG AL-BIRUNI
|
matematika, astronom, fisika,
sarjana, penulis ensiklopedia, filsafat, pengembara, sejarah, ahli farmasi, antropologi, psikologi, kimia,
astrologi, geografi, geodesi serta kedokteran.
|
9
|
GEDUNG FAKULTAS PSIKOLOGI
|
GEDUNG IBNU SINA
|
Filsafat, kedokteran, farmasi, ilmu hikmah, ilmu
mantiq, matematika, kimia, ilmu alam dan ilahiyyat.
|
10
|
GEDUNG FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
|
GEDUNG LISANUDDIN IBN AL-KHATIB
|
penyair, penulis, sejarawan, filsuf, dokter dan politisi.
|
11
|
GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
|
GEDUNG AZ-ZAHRAWI
|
Kosmetika, ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi,
serta ilmu kedokteran secara umum.
|
12
|
GEDUNG LAB FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 1
|
GEDUNG LAB AL-KHAWARIZMI
|
|
13
|
GEDUNG LAB FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 2
|
GEDUNG LAB IBN HAYYAN
|
farmasi,
fisika, filsafat dan astronomi, ahli
kimia , astronom dan astrolog, insinyur, ahli geografi dan dokter.
|
MUHAMAD HAIDAR
252110050
BIOGRAFI SINGKAT
ULAMA-ULAMA SAINTIS ISLAM
DI GEDUNG UNISSULA
Ibnu Khaldun (Gedung Fakultas Ekonomi)
Ibnu Khaldun (1406) seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan
sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H)
adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak
pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
Al Birruni (Gedung Fakultas
Teknik)
Dia adalah salah satu
ilmuwan terbesar dalam seluruh sejarah manusia. Ilmuwan Muslim serba bisa dari
abad ke-10 M dan Bapak Sejarah Sains Barat. Nama lengkapanya adalah Abu Rayhan
Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni. Dia terlahir menjelang terbit fajar pada 4 September
973 M di kota Kath, Khwarizm (Uzbekistan). Al-Biruni memang seorang saintis
yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai sarjana Muslim
pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi
Brahminical. Al-Biruni pun dinobatkan sebagai ‘Bapak Indologi’ - studi tentang
India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia itu juga dinobatkan sebagai
‘Bapak Geodesi’. Selain itu, Al-Biruni juga dinobatkan sebagai ‘antropolog
pertama’ di seantero jagad. Dia adalah pelopor dalam berbagai metode
pengembangan sains, metode eksperimental dalam ilmu mekanik dan psikologi.
Al-Biruni pun tak hanya menguasai beragam ilmu seperti; fisika, antropologi,
psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran,
serta filsafat. Selain menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-Biruni juga fasih
sederet bahasa seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta, Yahudi, dan Suriah.
Al-Biruni muda menimba ilmu matematika dan Astronomi dari Abu Nasir Mansur.
Menginjak usia yang ke-20 tahun, Al-Biruni telah menulis beberapa karya di
bidang sains. Al-Biruni wafat di usia 75 tahun tepatnya pada 13 Desember 1048 M
di kota Ghazna. Untuk tetap mengenang jasanya, para astronom mengabadikan nama
Al-Biruni di kawah bulan.
Imam Syafi’i (Gedung Fakultas Hukum)
Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin
Utsman bin Syafi’. Dari Syafi’ inilah nama Asy-Syafi’i dinisbatkan. Beliau
lahir di Gaza, Palestina pada tahun wafatnya Abu Hanifah, yakni tahun 150 H/767
M. Ibunya bernama Azdiyah. Silsilah beliau bertemu dengan Rasulullah pada
kakeknya yang bernama Abdu Manaf. Beliau sudah hapal Al-Qur’an pada usia tujuh
tahun dan Al-Muwatha’ pada usia 10 tahun. Asy-Syafi’i ahli dalam bidang fiqih,
qira’ah, ushul, hadis, sastra Arab, dan sya’ir. Beliau mempelajari fiqih Imam
Malik di hadapan Imam Malik secara langsung. Juga berguru pada mufti Makkah
yaitu Muslim bin Khalid Az-Zanji dan Sufyan bin Uyainah. Beliau pindah ke Mesir
pada tahun 199 H dan menyebarkan mazhabnya di sana. Beliau wafat di Mesir pada
akhir Rajab tahun 204 H/820 M dalam usia 54 tahun. Di antara beberapa
karangannya adalah Al-Umm, Ar-Risalah, Ahkamul Qur’an, dan Ikhtilaful Hadis.
Az-Zahrawi, (Gedung Fakultas
Kedokteran Gigi)
Nama lengkapnya Abul
Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi adalah salah satu pakar di bidang
kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Dia lahir di Madinatuz Zahra’, 936
– 1013 yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif,
kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Abul Qasim lahir di
Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor
Andalusia, dia dikenal dengan nama “El Zahrawi”. Al-Qasim adalah dokter
kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Al-Tasrif
berisi berbagai topik mengenai
kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini
diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan
selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam
pengetahuan bidang kedokteran di Eropa, baik Surgery (bedah) maupun
obat-obatan. Az-Zahrawi adalah orang yg pertama kali mengikat urat nadi dan
pembuluh darah dg benang sutra untuk mengatasi keluarnya darah ketika sedang
dilakukan operasi. Az-Zahrawi juga berhasil mengembangkan bedah rongga
pernafasan (tracheotomy), cara ini sebenarnya telah ditemukan oleh
orang-orang mesir kuno untuk orang yg sakit dan tercekik tenggorokannya. Cara
ini kemudian ditiru oleh bangsa Yunani dan dimasukkan ke dalam buku-buku
karangan mereka.
Al –Kindi (Gedung
Fakultas Kedokteran A)
Nama lengkapnya Abu
Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi. Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama
Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa
lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang
tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan
kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka
adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi,
pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi,
geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Ar Razi (Gedung Fakultas Kedokteran B)
Nama Lengkapnya Abu
Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia
barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 –
930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai
salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun
251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari
filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru
kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk
memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit
Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad,
ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar.
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”,
dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu
tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga
mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan
demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi,
ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan
mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Ibnu Rushd (Gedung fakultas Kedokteran C)
Nama lengkapnya Abu
Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi,
ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Rushd lahir 1126 dan meninggal
dunia 1198. Dilahirkan di Sepanyol dan meninggal dunia di Maghribi, beliau
adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam.
Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan
masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada
fahaman sekularisme.
Al – Haitham (Gedung
Fakultas Teknologi Industri)
Nama lengkapnya Abu Ali
Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039),
dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen,
adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika,
geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan
mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti
Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang
lain: Physics,Optics, Mathematics.
Ibnu Sina (Gedung Fakultas Psikologi)
Nama lengkapnya
Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, yang hidup
antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu
itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais. Keistimewaannya antara
lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18 tahun
sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya
adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Selain itu ia Juga
ahli dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.
*** Diolah dari berbagai sumber
NAMA : SITI ISTIQOMAH
NIM : 252100025Afifah Abdullah :
1. Al-Biruni (Fakultas Teknik) : Eksperimentalis Berpengalaman Lengkap, Jujur Dan Obyektif.
Nama lengkapnya, Abu Ar-Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni. Ia berasal dari keluarga berbangsa iran. Ia disebut sebagai ilmuan terbesar dan seorang eksperimentalis ilmu alam yang amat tekun pada abad pertengahan Islam, beliau menguasai dengan baik bidang matematika, kedokteran, farmasi, astronomi, fisika, sejarah, geografi, kronologi, dan bahasa . Diantara karyanya yaitu kitab Al-Atsar Al-Baqiyya an Al-Qurun Al-Khaliyyah, Kitab Tarikhul Hindi, kitab At-Tafhim Liawaili Sinaat At-Tanjim, dan kitab utama yakni kitab Al-Qanun, Al-Mas’udi fi Al-Hayyah dan An-Nujum dan beberapa karya lain yang jumlahnya mencapai 138 buah. Beliau meninggal pada tahun 1048 M. Al-Biruni berjasa dalam mengembangkan trigonometris goris,
dan penentukan kiblat.
2. Ibnu Sina (Fakultas Psikologi): Raja Dirajanya Dokter Penemu Macam-Macam Ilmu.
Nama lengkap abu ali al-husain bin abdullah bin hasan ali bin sina.lahir pada bulan agustus 980 m di propinsi bukhoro afganistan. Pada usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu seperti tafsir. Fikih, ushuluddin, tasawuf, ilmu hukum, logika matematika, fisika, politik, kedokteran dan filsafat. Ibnu sina meninggal di hamadan pada tahun 1037 dalam usia 80 tahun. Ia di nobatkan sebagai father of doctor untuknselama-lamanya. Ia telah mengaranag kurang lebih 276 buku yang meliputi berbagai subyek ilmu pengetahuan seperti filsafat kedokteran, geometri, astronomi, musik, syair, teologi, politik, matematika, kimia, sastra, kosmologi, dan sebagainya. Karyanya yang paling terkenal adalah al-qanun fit thib yang menjadi buku standar kedokteran di seluruh dunia. Beliau juga berjasa dalam merintis studi penyakit syaraf serta menemukan banyak penemuan baru.
3. Ar-Rozi dan Al-Kindi (Fakultas Kedokteran):
Ar-Rozi: Dokter Penyakit Cacar Dan Darah Tinggi. Ar-Rozi nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar-Rozi. Beliau adalah saintis pertama yang berhasil mengklarifikasikan berbagai macam zat kimia kedalam tiga bagian yakni mineral, tumbuhan dan hewan. Beliau banyak menulis buku tentang materi, ruang, nutrisi, waktu, gerak, optik, iklim, alkemi dan kimia. Buku Ar-Rozi salah satunya adalah Al-Hawi yang terdiri dari 20 jilid dan dianggap sebagai buku induk dalam bidang kedokteran. Beliau berjasa dalam menemukan air raksa dan penyakit cacar.
Al-Kindi: Filsuf Penggerak Dan Pengembang Ilmu Pengetahuan. Bernama Abu Yusuf Ya’kub bin Ishak Al-Kindi berasal dari suku kindah di arab selatan. Beliau lahir di Kufah tahun 809 M.dan pindah ke Basrah untuk menuntut ilmu. Ia dikenal sebagai filsuf dan juga dikenal sebagai ilmuan. Beliau termasuk orang yang gemilang namanya dalam dunia kimia dan fisika. Beliau hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah dan meninggal pada tahun 866 m. Ia merupakan orang yang pertama yang terkenal di bidang filsafat, tata bahasa, persajakan, kedokteran, seni dan sebagainya. Karya-karya beliau meliputi bidang astronomi (7 buku), meteorologi (15 buku), ramalan (2 buku), magnitude atau besaran (4 buku), pengobatan (5 buku), geometri( 4 buku), ilmu hitung (4 buku), logika (3 buku), dan seferika (3 buku).
4. Al-Haitsam (FTI): Ahli Fisika Yang Disegani Bancon, Da vinsi dan Keppler. Nama lengkapnya Abu Ali Al-Hasan Bin Al-Hasan Bin Al-Haitsam Al-Bashri Al-Misri lahir di Basrah sekitar tahun 965 M. Ia merupakan seorang ahli matematika yang ulung serta ahli fisika yang terbaik yang paling di segani sejak abad 11. Hasil karyanya terdiri dari seratus judul buku lebih yang kebanyakan membahas tentang masalah matematika, fisika, filsafat, medis dan astronomi. Diantara karya-karya beliau yang terkenal adalah makalahfil istikhroj samt al-qiblat, makalah fi hayat al-‘alam, kitab fil manasit (lamus optika), fil maraya al-muhriqoh bid dawair, makalah fi dawwil qomar dan lain sebagainya. Beliau diabadikan sebagai ilmuan terbesar dibidang optik sepanjang zaman.
5. Az-Zahrawi (FKG): Peletak Dasar-Dasar Ilmu Bedah Modern. Orang Barat mengenalnya sebagai Abulcasis. bernama lengkap Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi. Ia terlahir pada tahun 936 M di kota Al-Zahra, sebuah kota berjarak 9,6 km dari Cordoba, Spanyol. Al-Zahrawi merupakan keturunan Arab Ansar yang menetap di Spanyol. Di kota Cordoba itulah dia menimba ilmu, mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah bahkan hingga tutup usia. Al- Zahrawi meninggalkan sebuah harta karun yang tak ternilai harganya bagi ilmu kedokteran yakni berupa Kitab Al-Tasrif Li Man Ajaz An-Il-Talii sebuah ensiklopedia kedokteran. Kitab yang dijadikan sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume. Dalam kitab Al-Tasrif, Bapak Ilmu Bedah itu memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Diantara ratusan koleksi alat bedah yang dipunyainya, ternyata banyak peralatan yang tak pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.
Menurut catatan, selama karirnya, Al-Zahrawi telah menciptakan atau menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedah yang ditemukan dan digunakan Al-Zahrawi adalah catgut. Alat yang digunakan Al-Zahrawi untuk menjahit bagian dalam itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern. Selain itu, juga menemukan forceps untuk mengangkat janin yang meninggal. Alat itu digambarkan dalam Kitab Al-Tasrif. Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan pengenaan ligature (benang pengikat luka) untuk mengontrol pendarahaan arteri. Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas oleh Al-Zahrawi dalam kitabnya yang paling fenomenal itu. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat bedah lain hasil penemuannya dalam Kitab Al-Tasrif.
Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan Al-Zahrawi itu antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksi dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat pemeriksa telinga. Kontribusi Al- Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnya bedah hingga kini tetap dikenang dunia.
Sumber: M. Natsir Arsyad, Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, 1989.
Nama : Mukhlisin
NIM : 252110051
1.
Fak Ekonomi : Ibn Khaldun
Ulama peletak
dasar ilmu sosiologi dan politik melalui karya magnum opus-nya, Al Muqaddimah.
Lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 dengan nama Abdurrahman
bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al Hasan bin Jabir bin Muhammad bin
Ibrahim bin Abdurrahman bin Ibnu Khaldun. Moyangnya berasal dari Hadramaut,
Yaman, yang berimigrasi ke Sevilla, Andalusia
(Spanyol). Namun keluarganya harus pindah ketika Sevilla dikuasai oleh Kristen.
Pendidikannya
dilalui di Tunisia dan Fez (Maroko) dengan
mempelajari berbagai ilmu: menghafal Al-Quran, mempelajari tata bahasa, hukum
Islam (syariah), hadis, retorika, filologi, dan puisi. Selain itu, ia
mempelajari sastra Arab, filsafat, matematika dan astronomi.
Sebagai seorang
politisi, Ismail Al Faruqi mengakui kecemerlangan dan penilaiannya yang jitu
atas berbagai konflik yang harus diselesaikannya. Itu karena Ibnu Khaldun
menopang dirinya lewat analisis sosial yang cemerlang.
Ibnu Khaldun
memetakan masyarakat dengan interaksi sosial, politik, ekonomi, dan geografi
yang melingkupinya. Pendekatan ini dianggap menjadi terobosan yang sangat
signifikan. Menurutnya, organisme dapat tumbuh dan matang, karena sebab-sebab
nyata yang mempengaruhinya. Pengaruh itu universal dan pasti. Tak ada kebetulan
dalam sejarah sosial kecuali sebab dan akibatnya semata, sebagian jelas dan
diketahui, sebagian lagi tidak. Formasi masyarakat, pikiran yang dituangkan
dalam karya besarnya, Muqaddimah, misalnya, dikatakan sebagai hasrat manusia
untuk berkumpul, bersaing, lalu memperebutkan kepemimpinan. Mereka diikat
dengan solidaritas ashabiyah (ungkapan pra-Islam) yang diarahkan oleh para
pimpinannya. Ia memperkirakan bahwa solidaritas itu berlangsung empat generasi.
2.
Fak Teknik : Al-Biruni
Nama lengkapnya Abu Rayhan ibn Ahmad al-Biruni. Lahir
pada 4 september 973 M di Kath (Kiva sekarang). Selama hidupnya, Al-Biruni
menghasilkan karya besar dalam bidang Astronomi lewat Masudic Canon yang
didedikasikan kepada putra Mahmud, yaitu Ma’sud. Al-Biruni lalu menulis buku
astrologi, yaitu The Elements of Astrology. Selain itu, sang ilmuwan itupun
menulis sederet karya dalam kedokteran, geografi, serta fisika.
Al-Biruni telah menulis risalah tentang astrolabe
serta memformulasikan table Astronomi untuk Sultan Ma’sud, “Papar Will Durant
tentang kontribusi Al-Biruni dalam bidang Astronomi. Selain itu, Al-Biruni juga
berjasa menuliskan risalah tentang planisphere dan armillary
sphere. Dia bahkan mengatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat.
Selain itu, Al-Biruni merupakan ilmuwan yang pertama
kali membedakan istilah astronomi dengan satrologi. Hal itu dilakukannya pada
abad ke-11 M. dia juga menghasilkan berbagai karya penting dalam bidang
astrologi.
Dalam ilmu bumi, Al-Biruni menghasilkan sejumlah
sumbangan penting sehingga dia dinobatkan sebagai “Bapak Geodesi”. Dia juga
memberi kontribusi signifikan katografi, geologi,geografi dan mineralogy.
Kartografi adalah ilmu membuat peta atau globe. Pada usia 22 tahun, Al-Biruni
telah menulis karya penting dalam kartografi, yakni sebuah setudi tentang
proyeksi pembuatan peta.
Pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung
garis lintang Kath Khwarizmi dengan menggunakan ketinggian matahari.
“kontribusi penting dalam bidang geodesi dan geografi telah disumbangkan
Al-Biruni. Dia telah memeperkenalkan teknik mengukur bumi dan jaraknya
menggunakan triangulasi,” papar John J. O’Connor dan Edmund F. Robertson
dalam MacTutor History of Mathematics.
Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang
geologi. Salah satunya dia menulis tentang geologi India . Sementara itu dalam bidang
mineralogy dia menulis kitab berjudul Al_Jawahir atau Book
of Precious Stones yang menjelaskan beragam mineral. Dia
mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan,
serta beratnya. Al-Biruni wafat di usai 75 tahun pad 13 Desember 1048 di
Ghazna. Untuk mengenang jasanya, pada astronom mengabadikan nama Al-Biruni di
kawah bulan.
3.
Fak Teknologi Industri : Al-Haitham
Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad
al-Hassan ibnu al-Haitham, atau dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau
dikenal dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.
Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham
kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop
serta teleskop. Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemui
pelbagai data penting mengenai cahaya
Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila
matahari berada di garis 19 darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula
akan hilang apabila matahari berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam
kajiannya, beliau juga telah berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias
cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu Haitham juga turut melakukan percubaan terhadap
kaca yang dibakar dan dari situ terhasillah teori lensa pembesar. Teori itu
telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk mnghasilkan kaa pembasar yang
pertama di dunia.
4.
Lab Teknik Elektro : Ibn Hayyan
Ilmu kimia di kemudian hari berkembang sangat pesat dan dikenal
banyak orang. Tapi, hanya sedikit yang tahu siapa sejatinya orang pertama yang
menemukan ilmu eksakta tersebut. Adalah Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan (721-815
H), ilmuwan Muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia
tadi
Ditemukannya kimia oleh Jabir ini membuktikan, bahwa ulama di masa lalu
tidak melulu lihai dalam ilmu-ilmu agama, tapi sekaligus juga menguasai
ilmu-ilmu umum. "Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika,
bangsa Arab memberikan sumbangannya yang terbesar di bidang kimia," tulis
sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam History of The Arabs. Berkat penemuannya
ini pula, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern
Pada perkembangan berikutnya, Jabir Ibnu Hayyan membuat instrumen pemotong,
peleburan dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi,
penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan,
pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi.
Semua ini telah ia siapkan tekniknya, praktis hampir semua 'technique'
kimia modern. Ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana
basah dan tak langsung yang memakai bejana kering. Dialah yang pertama mengklaim
bahwa air hanya dapat dimurnikan melalui proses penyulingan.
Khusus menyangkut fungsi dua ilmu dasar kimia, yakni kalsinasi dan reduksi,
Jabir menjelaskan, bahwa untuk mengembangkan kedua dasar ilmu itu, pertama yang
harus dilakukan adalah mendata kembali dengan metoda-metoda yang lebih
sempurna, yakni metoda penguapan, sublimasi, destilasi, penglarutan, dan
penghabluran.
Terobosan Jabir lainnya dalam bidang kimia adalah preparasi asam sendawa,
hidroklorik, asam sitrat dan asam tartar. Penekanan Jabir di bidang eksperimen
sistematis ini dikenal tak ada duanya di dunia. Inilah sebabnya, mengapa Jabir
diberi kehormatan sebagai 'Bapak Ilmu Kimia Modern' oleh sejawatnya di seluruh
dunia. Dalam tulisan Max Mayerhaff, bahkan disebutkan, jika ingin mencari akar
pengembangan ilmu kimia di daratan Eropa, maka carilah langsung ke karyakarya
Jabir Ibnu Hayyan.
5.
Lab Teknik Industri : Al-Khawarizmi
Nama Asli
dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau
dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi
dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi,
al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi
Beliau
telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri
dan astronomi. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara
perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis
Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang
pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan
yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep
matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang
diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan
lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang
diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan
utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri
dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti
bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang
mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri
ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus
memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad
ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains
ini terutama pada abad ke9M.
Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya
Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster
ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul
‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun
820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar
6.
Fak Ilmu Kep : Rufaidah binti Sa’ad
Sentuhan lembut
penuh kemanusiaan menjadi penyemangat para mujahid yang teluka. Masa-masa
peperangan di bawah kepemimpinan Rasulullah tak hanya melahirkan para lelaki
Muslim yang tangguh. Tapi juga seorang mujahidah yang berada di tepi garis
batas, Rufaidah binti Sa’ad.
Sosok Muslimah
tersebut memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj.
Pengabdiannya sangat besar saat Perang Badar, Uhud, dan Khandaq berkobar.
Keahliannya di bidang ilmu keperawatan membuat hatinya terpanggil sebagai
sukarelawan bagi korban yang terluka akibat perang.
Dia juga
mendirikan rumah sakit lapangan yang amat membantu para mujahid saat perang.
Semangat Rufaidah membuat Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban
yang terluka dirawat oleh Rufaidah.
Keahlian
Rufaidah menitis dari sang ayah yang berprofesi sebagai dokter. Sedari kecil
dia seringkali membantu merawat orang sakit. Rufaidah lahir di Madinah. Dia
termasuk kaum Anshar, golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Di
saat Kota Madinah berkembang pesat, dia membangun tenda di luar Masjid Nabawi
saat dalam keadaan damai.
Tercatat pula
dalam sejarah saat Perang Khandaq, Sa’ad bin Mu’adz yang terluka dan tertancap
panah di tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis. Momen ini
dikenang sebagai awal mula dunia medis dan dunia keperawatan.
7.
Fak Kedokteran A
: Al-Kindi
Dalam dunia
barat ia dikenal dengan nama al-Kindus.
Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu
dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak
mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita
sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka
adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk
tulisan ilmiah mereka sendiri.
Ilmuwan Muslim
pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Abu
Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu
menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip
persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul
De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana
Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon.Teori-teori yang dicetuskan
Al-Kindi tentang ilmu optik telah menjadi hukum-hukum perspektif di era
Renaisans Eropa. Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang
dilontarkan Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan
merupakan bentuk yang diterima mata dari obyek yang sedang dilihat. Namun,
menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan
dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat
8.
Fak Kedokteran B :
Al-Razi
Ketokohan ilmuwan Islam yang bernama lengkap Muhammad bin Zakaria ini
memang sukar ditandingi dalam dunia pengobatan. Ia yang lebih populer
dipanggil Al Razi ini
adalah orang pertama membuat jahitan pada perut dengan benang dibuat dari
serat. Dia juga orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar
dengan campak.
Sejarah mencatat, Al Razi dilahirkan
di Ray, Parsi (Iran )
pada tahun 240 Hijriah/854 Masehi. Tak lain, dia adalah guru dari ilmuwan di
bidang kedokteran yang sangat terkenal, Ibnu Sina.
Sebuah buku karyanya, Al-Mansuri, berisi tentang pembedahan seluruh tubuh
manusia. Buku-buku karya Al-Razi itu lantas diterjemahkan ke dalam pelbagai
bahasa dan menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga
abad ke-17. Ilmunya yang amat mendalam berkaitan tatacara perobatan, terbukti
bermanfaat dalam usaha pencarian ramuan obat dari bahan tumbuhan dan hewan
serta cara yang tepat untuk digunakan dalam perawatan pasien. Salah satunya
yang monumental, adalah bahan serat untuk menjahit luka terbuka.
Raksi kimia tak luput dari pengamatannya. Termasuk pula di antaranya ilmu
dan tatacara kimia yang menjelaskan pemrosesan air raksa, belerang (sulfur),
arsenik, serta logam lain seperti emas, perak, tembaga, plumbum dan besi.
Kini, sekitar 40 manuskrip karya Al Razi tersimpan
di museum dan perpustakaan di beberapa negara, seperti di Iran , Perancis,
dan Inggris. Sepanjang hidupnya, tokoh ilmuwan ini tercatat telah menghasilkan
sebanyak 224 judul buku, 140 diantaranya adalah dalam bidang pengobatan. Al Razi meninggal
dunia tahun 320 Hijrah/932 Masehi.
9.
Fak Kedokteran C : Ibn Rusyd
Ibnu Rusyd banyak
menulis komentar dan penjelasan terhadap karangan para filosof yunani khususnya
Aristoteles baik dalam komentar singkat (al-jami’), sederhana (talkhis),
ataupun komentar luas (tafsir), sehingga Ibnu Rusyd juga populer dengan sebutan
”al-Syarih al-Akbar / the great commentator”.
Ibnu Rusyd
berargumentasi bahwa di dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat-ayat yang
memerintahkan kita untuk menggunakan akal untuk memahami segala yang wujud.
Karena akal ini tidak lain daripada proses berfikir yang menggunakan metode
logika analogi (qiyas al-‘aqli), maka metode yang terbaik menurut sang poinir
rasionalis ini adalah metode demonstrasi (qiyas al-burhani). Sama seperti qiyas
dalam ilmu Fiqh (qiyas al-fiqhi), yang digunakan untuk menyimpulkan ketentuan
hukum. metode demonstrasi (qiyas al-burhan) digunakan untuk mamahami segala
yang wujud (al-maujudat). Dari pemahaman tersebut merupakan asas bagi
kesimpulan Ibn Rushd yang menyatakan bahwa para filosof memiliki otoritas untuk
menta’wilkan al-Quran.
Ayat-ayat Allah terbagi
atas dua macam: yaitu ayat-ayat berupa Kitab Suci (qauliyah) dan yang Kedua
adalah ayat-ayat berupa alam semesta sebagai ciptaan Allah (kauniyah). Menurut
filsuf Muslim Ibn Rusyd, alam semesta justru merupakan ayat-ayat Allah yang
pertama. Dikatakan demikian, karena sebelum Allah SWT menurunkan Kitab Taurat, Injil,
dan al-Quran, Allah telah menciptakan alam jagat raya ini. Karena alam adalah
ayat, maka sebagaimana sepotong firman adalah ayat, maka sejengkal alam juga
ayat. Sebagai ayat, alam ini selalu bergerak memenuhi tujuan penciptaan. Karena
itu, penelitian terhadap alam diduga kuat dapat mengantar manusia menemukan dan
meyakini wujud Allah dan kuasa-Nya.
Sebagian pengkaji
filsafat menilai bahwa Ibnu Rusyd memiliki dua pendapat tentang asal-usul alam.
Kepada masyarakat awam, Ibnu Rusyd tidak berpendapat tentang Qadimnya alam,
hanya sekedar mengemukakan teorinya tentang peciptaan alam, sedangkan dalm
beberapa kitabnya untuk kajian filosofis, ia dengan tegas menguraikan
argumentasi tentang keqidaman alam.
10.
Fak Kedokteran Gigi : Al-Zahrawi
Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013 M). Orang barat
mengenalnya sebagai Abulcasis. Al-Zahrawi adalah seorang dokter bedah yang amat
fenomenal. Karya dan hasil pemikirannya banyak diadopsi para dokter di dunia
barat. “Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawimenjadi
kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa,” ujar Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine.
Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia
itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedic,
opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum. Ia juga
mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam bidang
kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodorant, hand lotion, pewarna
rambut yang berkembang hingga kini merupakan hasil pengembangan dari karya
Al-Zahrawi.
Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan
penggunaan ligature (benang pengikat luka) untuk mengontrol pendarahan arteri.
Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas dalam
Al-Tasrif. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat bedah lain
hasil penemuannya.
Peralatan penting untuk bedah yang ditemukannya itu
antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical
spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak
cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk
memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan
serta alat untuk memeriksa telinga. Kontribusi Al-Zahrawi bagi dunia kedokteran
khususnya bedah hingga kini tetap dikenang dunia.
11.
Fak Psikologi : Ibn Sina
Abu 'Ali
al-Husain bin' Abd Allāh bin Sīnā ', atau barat mengenalnya dengan nama Latin Avicenna (Yunani: Aβιτζιανός), (lahir c. 980 dekat Bukhara (kini wilayah Uzbekistan)
meninggal 1037 di Hamedan (kini wilayah Iran). Beliau adalah seorang
kebangsaan Persia yang ahli matematikawan, dokter, ensiklopedis dan
filsuf yang tekenal dizamannya. Beliau juga seorang astronomi, apoteker,
ahli geologi, logician, paleontologist, fisika, penyair, psikolog, ilmuwan,
tentara, negarawan, dan guru.
Karyanya paling terkenal
adalah Buku Penyembuhan, yang
memuat ensiklopedi luas dan filosofis ilmiah (Al Qanun Al Tibb) The Canon
of Medicine, yang merupakan standar medis di banyak perguruan tinggi
zaman modern. The Canon of Medicine telah digunakan sebagai buku teks di
perguruan tinggi dari Montpellier dan Louvain pada akhir 1650.
Ibnu Sīnā mengembangkan sistem medis yang menkombinasikan antara pengalaman
pribadi dalam pengobatan Islam, sistem pengobatan Yunani dokter
Galen, metafisika Aristoteles serta berbagai sistem pengobatan
kuno dari Persia, Mesopotamian dan India. Dia
juga penemu dari logika Avicennian
dan pendiri sekolah filosofis Avicinna, yang memiliki pengaruh
dalam dunia Muslim dan Ilmuwan Modern.
Ibnu Sina juga
telah memperkembangkan ilmu psikologi dalam perubatan dan membuat beberapa perjumpaan
dalam ilmu yang dikenali hari ini sebagai ilmu perubatan psikosomatics
"psychosomatic medicine". Beliau memperkembangkan ilmu diagnosis
melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengenal pasti dalam masa
beberapa detik sahaja ketidak - seimbangan humor yang berkenaan . Diagnosis
melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh para hakim (doktor-doktor
muslim) di Pakistan, Afghanistan dan Parsi yang menggunakan ilmu perubatan
Yunani. Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di Hamadan,
Iran, karena penyakit maag yang kronis.
Nama : Moh. Farhan
NIM : 252100015
NIM : 252100015
Tokoh filsafat Islam .
Diantara para filsuf Islam yang terkenal dan menjadi nama
gedung fakultas di UNISSULA Semarang sebagai berikut.
AI
Kindi (805-873 M) /FK Gedung A
Nama lengkapnya
Ya'kub bin Ishak AI Kindi, lahir di Kufah tahun 805 M dan wafat di Bagdad tahun
873 M. AI Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya meliputi filsafat, logika, astronomi,
kedokteran, ilmu jiwa, politik dan musik, dan matematika. Beliau berpendapat,
bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan
tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab,
maka ia disebut Failasuf Al Arab/ filosof orang Arab.
Ar- Razy / FK Gedung B
dikenali sebagai Rhazes di
dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara
tahun 864
- 930. Ia lahir di Rayy, Teheran
pada tahun 251 H./865
dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat,
kimia,
matematika
dan kesastraan.
Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad.
Sekembalinya ke Teheran,
ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah
Sakit Muqtadari di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan
serbabisa[2]
dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.
Ibnu Rusyd (520-595 H) ,/ FK Gedung C
Nama lengkapnya
Abu AI Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) tahun 520 H dan
wafat di Marakesy (Maroko) tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fikih, ilmu
kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Karya-karya beliau, antara lain sebagai berikut :
1)
Kitab
Bidayat Al Mujtahid (kitab yang membahas tentang fikih).
2)
Kuliyat
Fi At Tib (buku tentang kedokteran, buku ini dijadikan pegangan bagi para
mahasiswa kedokteran di Eropa).
3)
Fasl
al Magal fi Ma Ba'in AI Hikmat wa Asy Syari'at.
Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam
tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk
mempelajari ilmu filsafat.
Ibn Khaldun,/ FE
nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan
Ilmuwan Barat. Ia adalah pemikir dan Ilmuwan Muslim yang pemikiranya dianggap
murni dan baru pada zamannya. Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab
seperti yang tertuang dalam buku fenomenalnya “muqaddimah” dianggap sebagai
bibit dari kelahiran Ilmu Sosiologi. Penelitiannya tentang sejarah dengan
menggunakan metode yang berbeda dari penelitian Ilmuwan pada saat itu juga
disebut sebagai bibit dari kemunculan Filsafat Sejarah seperti yang ada
sekarang. Kehidupannya yang malang melintang di Tunisia (Afrika) dan Andalusia,
serta hidup dalam dunia politik tak ayal mendukung pemikirannya tentang Politik
serta Sosiologi tajam dan mampu memberikan sumbangsih yang besar pada Ilmu
Pengetahuan.
Ibnu Sina / F Psikologi
Nama lengkapnya
Abu Ali AI Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di desa Afsyana dekat Bukhara
dan wafat dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika,
logika, ilmu hukum Islam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17
tahun, ia telah tekenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin
Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan diantara karyanya yang terkenal
adalah yang berjudul AI Qanun Fi Thib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu
kedokteran dan Al syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.
Asy-Syafi`i
/ FH
yang akrab dipanggil Imam Syafi'i (Gaza, Palestina,
150 H / 767
- Fusthat, Mesir
204H / 819M)
adalah seorang mufti
besar Sunni
Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong
kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani
Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib,
saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad.
Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke Madinah
untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik.
Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi
di sana. Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab
Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid.
Al Ghazali (450-505 H) /
FAI
Nama lengkapnya
Abu Hamid AI Ghazali, lahir di desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun
450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan
guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau
belajar di Madrasah Imam AI Jawaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau
berkhalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah
mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf
sellima 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain
sebagai berikut :
1)
Memimpin Madrasah
Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2)
Mendirikan
Madrasah untuk para calon ahli fikih di Tus.
3)
Menulis
berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawuf,
teologi, filsafat, logika, dan fikih.
Diantara bukunya
yang terkenal, yaitu Ihya Ulum Ad Din, yakni membahas masalah-masalah ilmu
akidah, ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Al Qur'an dan Hadist. Sedangkan dalam bidang filsafat menulis tahaful Al
Faiasifah (tidak konsistennya para filsuf). AI Ghazali merupakan ulama yang
sangat berpengaruh di dunia Islam, sehingga mendapat gelar Huijatul Islam,
bukti kebenaran Islam.
Al-Khawārizmi:/ Gedung Lab 1 FTI
yang juga dikenali
sebagai Al-Khawārizmi (lahir di Khawarizm, Usbekistan 780 – wafat diperkirakan
pada tahun 840) seringkali disebut sebagai bapak aljabar. Istilah aljabar
(algebra dalam bahasa latin) sendiri berasal dari buku karangannya yang
terkenal Hisabul Jabar wal Muqābilah (Ilmu pengurangan dan penambahan). Istilah
algorisma dan algoritma juga berasal dari latinisasi nama Al-Khawārizmi.
Al-Khawārizmi adalah pakar dalam bidang matematika, astronomi dan geografi.
Al-Haitham / FTI
atau Ibnu
Haitham (Basra,965 - Kairo 1039), dikenal dalam
kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan
Islam
yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan
telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop
serta teleskop..
Al-Biruni
/ FT
lahir 15 September
973 – meninggal 13 Desember
1048 pada umur 75 tahun) (bahasa Persia:
ابوریحان بیرونی ; bahasa Arab: أبو الريحان البيروني) merupakan
matematikawan Persia,
astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia,
filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang
kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan
atau Khiva
di kawasan Danau Aral di Asia Tengah
yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan
pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan Al-Biruni
merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn
Sina/Ibnu Sina,
sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu
Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh
putera Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara
ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di
sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku
mengenainya. Dia juga menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Yunani,
bahasa Suriah,
dan bahasa Berber,
bahasa
Sanskerta
----------------------------------------------------------------------------------------------
Disusun oleh:
Bahrul Amik 252110036
1.
Rufaidah Binti Sa’ad
Rufaidah
Binti Sa’ad Al-Aslamiya tercatat perawat muslimah pertama dalam sejarah Islam
yang nyaris terlupakan, padahal jasanya besar sekali pada masa penyebaran
Islam. Perempuan kelahiran Madinah ini mempelajari ilmu keperawatan saat
membantu ayahnya yang berprofesi dokter. Ilmunya lantas dipraktekkan untuk
mengobati kaum muslimin yang terluka dalam peperangan dengan mendirikan rumah
sakit lapangan. Pada saat damai (tidak ada perang), Rufaidah secara sukarela
membangun tenda di luar Masjid Nabawi untuk melayani orang sakit, anak yatim
dan penderita gangguan jiwa.
2. Al-Biruni ( Fak Teknik)
Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Beliau membuat penelitian radius
Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16) Hasil
karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku. Sumbangannya kepada matematika
termasuk:
- aritmatika teoritis and praktis
- penjumlahan seri
- analisis kombinatorial
- kaidah angka 3
- bilangan irasional
- teori perbandingan
- definisi aljabar
- metode pemecahan penjumlahan aljabar
- geometri
- teorema Archimedes
- sudut segitiga
3. Ibnu Sina/Avicenna (Fak. Psikologi)
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah, kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.
4. Ibnu Haitham/Al-Hazen(Fak. Teknologi Industri)
Nama lengkapnya Abu Al Muhammad
al-Hassan ibnu al-Haitham. Dunia Barat mengenalnya dengan nama Alhazen. Ia
lahir di Basrah tahun 965 M. Di kota kelahirannya itu ia sempat menjadi pegawai
pemerintahan. Tetapi segera keluar karena tidak suka dengan kehidupan birokrat.
Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membawanya berhijrah ke Mesir. Untuk membiayai hidupnya, ia menyalin buku-buku tentang matematika dan ilmu falak.
Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membawanya berhijrah ke Mesir. Untuk membiayai hidupnya, ia menyalin buku-buku tentang matematika dan ilmu falak.
Belajar yang dilakukan secara
otodidak membuatnya mahir dalam bidang ilmu pengetahuan, ilmu falak,
matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Tulisannya mengenai mata telah
menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat.
Kajiannya mengenai pengobatan mata menjadi dasar pengobatan mata modern.
Ibnu Haitham juga turut melakukan
percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa
pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk
menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu
Haitham telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama
Tricella mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian.
Banyak buku yang dihasilkannya dan
masih menjadi rujukan hingga saat ini. Di antara buku-bukunya itu adalah
Al’Jami’ fi Usul al’Hisab yang mengandung teori-teori ilmu matemetika dan
matematika penganalisaan; Kitab al-Tahlil wa al’Tarkib mengenai ilmu geometri;
Kitab Tahlil ai’masa’il al ‘Adadiyah tentang aljabar; Maqalah fi Istikhraj
Simat al’Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat; Maqalah fima Tad’u llaih
mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak; dan Risalah fi Sina’at
al-Syi’r mengenai teknik penulisan puisi.
Meski menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya ilmu pengetahuan.
Meski menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya ilmu pengetahuan.
5. Abu Al Zahrawi/ALBUCASIS (Fak. Kedokteran Gigi)
Sang Penemu Gips Era Islam:
Abu Al Zahrawi merupakan seorang
dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan
penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips
sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era
kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting
bagi era modern ini.
Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi. Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen.
Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran
yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal,
bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia.
Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan
kedokteran di seluruh Eropa.
6. Ar-Razi / RAZHES (Fak. Kedokteran A)
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي)
atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains
Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia
lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.
Ar-Razi sejak muda telah mempelajari
filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru
kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk
memimpin sebuah rumah sakit di Rayy.
Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali
ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu,
gurunya merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi Islam
setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah
Abbasiyah, al-Mu'tashim.
Kontribusi Bidang Kedokteran= Cacar
dan campak Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi
merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi."
"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi."
Diagnosa ini kemudian dipuji oleh
Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yang
paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter
Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara
jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur
dan cara mencegah wabah tersebut."
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.
Berikut ini adalah penjelasan
lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang
berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk
ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut
bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai
bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah
satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan."
Alergi dan demam
Razi diketahui sebagai seorang
ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama
yang menulis tentang alergi dan imunologi. diri.
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga
berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi
juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan
pendapatnya dalam bidang etika kedokteran. Salah satunya adalah ketika dia
mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan
desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter
tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa
menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
Berikut ini adalah karya
ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
Hidup yang Luhur (Arab: الحاوي).
Hidup yang Luhur (Arab: الحاوي).
Petunjuk kedokteran untuk masyarakat
umum (Arab:من لا يحضره الطبيب).
7. Al-Kindi (Fak.kedokteran B)
Abu Yousuf Yaqub Ibn Ishaq Al-Kindi
lahir di Kufah sekitar 800 M. Ayahnya adalah seorang pejabat Haroon al-Rashid.
Al-Kindi adalah seorang filsuf, matematikawan, fisikawan, astronom, dokter,
geografi dan bahkan seorang ahli dalam musik. Hal ini mengejutkan bahwa ia
membuat kontribusi asli untuk semua bidang. Pada rekening dari karyanya ia
dikenal sebagai filsuf Arab.
Dalam matematika, ia menulis empat buku tentang
sistem bilangan dan meletakkan dasar dari sebagian besar aritmatika modern.
Tidak diragukan sistem angka Arab sebagian besar dikembangkan oleh
al-khawarizmi, tetapi al-Kindi juga membuat kontribusi yang kaya untuk itu. Dia
juga memberikan kontribusi untuk geometri bola untuk membantu dirinya dalam
studi astronomi.
Dalam kimia, ia menentang gagasan bahwa logam
dasar bisa diubah menjadi logam mulia. Berbeda dengan pandangan alkimia yang
berlaku, ia tegas bahwa reaksi kimia tidak bisa membawa transformasi elemen.
Dalam fisika, ia membuat kontribusi kaya untuk optik geometri dan menulis buku
tentang itu. Buku ini kemudian dengan pedoman yang disediakan dan inspirasi
bagi ilmuwan terkemuka seperti Roger Baco
8. Imam Syafi’I (Fak. Hukum)
Selain
dasar-dasar konseptual tentang hadits, ilmu Ushul Fiqh juga merupakan sumbangan
Imam Syafi’i yang besar dan penting dalam sejarah intelektual Islam. Dengan al-
Al Qur-an, sunnah Nabi dan teori Imam Syafi’i tentang Ushul Fiqh, penjabaran
hukum Islam dapat diawasi keotentikannya. Karena rumusan teoritisnya tentang
hadits dan jasanya dalam merintis Ushul Fiqh, maka Imam Syafi’i diakui sebagai
peletak utama dasar metodologi pemahaman hukum dalam Islam. Sebab teori dan
rumusannya tidak saja diikuti oleh kita-pengikut madzhab Syafi’i- namun juga
diikuti oleh madzhab lain. Dan bahkan jasa beliau tersebut oleh dunia
kesarjanaan Islam sangat dihargai dan dikagumi sebagai intelektual besar yang
pernah dilahirkan oleh sejarah.
9. Ibnu Khaldun (Fak. Ekonomi)
Abdur-Rahman Ibnu Muhammad Ibnu Khaldun (1332-1406) atau
biasa disebut Ibnu Khaldun adalah raksasa intelektual muslim terkemuka di
dunia. Pemikirannya, terutama dalam bidang ilmu peradaban (the science of
civilization al-umran), memberikan banyak inpirasi bagi pemikir Timur dan
barat. Beliau adalah sosok sejarawan agung dan pemikir ulung oleh banyak kalangan
dianggap sebagai bapak sosiologi.
Selain
itu, Ibnu Khaldun yang menghasilkan teori pengembangan dan pembangunan sosial
dan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan. Umer Chapra (2000), menyatakan
bahwa Ibnu Khaldun berhasil memberikan pencerahan pada dunia ekonomi, dimana
peran negara sangatlah penting dalam pembangunan sosial. Ibnu Khaldun
menekankan bahwa syariah tidak akan tegak jika tidak melalui peran negara atau
penguasa, negara tidak akan berjalan baik tanpa adanya implementasi hukum syariah.
Negara atau pemerintahan tidak akan berjalan baik tanpa adanya orang
(khalifah). Keberlangsungan orang tidak akan berjalan tanpa adanya
kapital/harta (al maal).
10. Al-Ghazali (Fak. Agama Islam)
Al-Ghazali
dikenal sebagai tokoh pemikir Islam multi disiplin; teologi, filsafat, tasawuf
dan sebagainya. Akan tetapi, al-Ghazali lebih dikenal sebagai seorang yang
sangat perhatian dalam dunia tasawuf atau lebih memperhatikan dunia tasawuf,
sehingga profesinya sebagai ahli pendidikan kurang mendapat perhatian dari para
tokoh pendidikan pada umumnya. Ahmad Fuad al-Ehwany misalnya, tokoh pendidikan
muslim abad 20, sangat menyesalkan kehadiran al-Ghazali dalam dunia Islam.
Penyesalannya
itu diungkapkan dalam kata-katanya: Al-Ghazali telah menyembelih dunianya sendiri,
seperti seseorang menyembelih ayamnya yang bertelurkan emas. Lebih baik kiranya
al-Ghazali tidak muncul di dunia Islam, dan sebaiknya dilahirkan dalam dunia
Kristen Katolik, atau dimana saja diluar Islam. Penyesalan ini dengan alasam
antara lain, setelah terbitnya karya al-Ghazali, Tahafut al Falasifah, terjadi
stagnasi (kemandagan) pemikiran di dalam dunia Islam. Untuk itu, penulis
mencoba untuk menggali setitik dari keilmuan beliau yaitu tentang konsep
pendidikan Islamnya dilihat dari aspek tasawuf yang oleh beberapa tokoh
dikatakan salah satu penyebab kemunduran Islam adalah disebabkan oleh
al-Ghazali dengan melakukan stagnasi terhadap para filosof.
Kesimpulan: Disadari atau tidak, al-qur’an dan hadits
adalah sumber petunjuk kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak, semua ilmu
yang muncul di bumi ini semata-mata bersumber dari al-qura’an dan hadits. Maka
apabila ummat islam dapat bekonsisten untuk mempelajaari dan mengamalkan
al-qur’an dan hadits tidak akan tertinggal oleh ilmuan-ilmuan barat yang semakin
banyak mengembangkan ilmu sampai jaman modern seperti ini. Islam akan bangkit
kembali apabila semua aspek kehidupannya bersumber dari al-qur’an dan hadits.
Karena sebenarnya ilmu-ilmu modern yang nerkembang sampai saat ini sebenarnya
bersumber atau memakai referensi al-qur’an dan hadits, hanya saja di
sembunyikan oleh orang-orang yang tidak menyukai islam.
Daftar Pustaka
El-Saha, M. Ishom .2004. Profil Ilmuwan Muslim Perintis Ilmu
Pengetahuan Modern. Fauzan Inti Kreasi: Jakarta.
Hartoko, Dick. 1980. Golongan Cendikiawan : Mereka yang Berumah
di Angin. Jakarta: Gramedia.
Husin, Ma'rifin. 2001. Keperawatan Islam. Jakarta: UMJ
Press
Wahyu. 2010. 99 Ilmuwan Muslim Perintis Sains Modern DIVA Press:
Jogjakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar