Sumbangan Cendekiawan Islam terhadap Peradaban Dunia
Nama : Moh. Farhan
NIM : 252100015
NIM : 252100015
Pendidikan
memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk kepribadian dan perkembangan
peradaban manusia, agar manusia terbebas dari kebodohan, kegelapan dan kesesatan.
Allah mengutus Rasulullah untuk mendidik manusia menjadi makhluk yang berakhlak
mulia dan terlepas dari kesesatan. Sebagaimana firman Allah: “Sebagaimana Kami
telah mengutus kepadamu Rasul di antara kamu yang membacakan ayat-ayat Kami
kepada kamu dan mensucikan kamu dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab dan Hikmah,
serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui”. (QS.Al Baqarah:151)
Rasululah
berhasil mendidik para sahabat menjadi generasi terbaik di sepanjang sejarah,
generasi pemberani, tangguh, dermawan, cerdik,cerdas, mahir, berakhlak mulia,
disiplin dan zuhud, maka tak heran kalau Muawiyyah mengatakan: “Aku tidak
pernah melihat seorang pendidik sebelum dan sesudahnya lebih baik darinya.
Pada
zaman sesudahnya pada masa keemasan kekhalifahan Islam, tercatat dengan tinta
emas sumbangsih para ulama cendekiawan Islam dalam ilmu pengetahuan yang
menghantar peradaban dunia ke peradaban yang semakin maju. Pada saat anak-anak
kota Baghdad yang bermandikan cahaya bermain dengan teropong bintang mereka
mengeksplorasi antariksa dan majelis-majelis ilmu digelar di masjid-masjid dan
perpustakaan, di saat yang sama London masih berupa rawa-rawa yang penduduknya
percaya kepada jimat-jimat dan para pemimpinnya mengatakan bahwa matematika
adalah ilmu yang tercela dan terkutuk sedangkan New York waktu itu mungkin masih
berupa hutan belantara.
Dalam
kata-kata Carli Fiorina, seorang CEO Hewlett Packard yang visioner berkata :
“Adalah para arsitek yang mendesign bangunan-bangunan yang mampu melawan
gravitasi. Adalah para matematikawan yang menciptakan aljabar dan algoritma
yang dengannya komputer dan enkripsi data dapat tercipta. Adalah para dokter
yang memeriksa tubuh manusia, dan menemukan obat baru untuk penyakit. Adalah
para astronom yang melihat ke langit, memberi nama bintang-bintang, dan membuka
jalan bagi perjalanan dan eksplorasi antariksa. Adalah para sastrawan yang
menciptakan ribuan kisah; kisah-kisah perjuangan, percintaan dan keajaiban.
Ketika negeri lain takut akan gagasan-gagasan, peradaban ini berkembang pesat
dengannya dan membuat mereka penuh energi.
Ketika
ilmu pengetahuan terancam dihapus akibat penyensoran oleh peradaban sebelumnya,
peradaban ini menjaga ilmu pengetahuan tetap hidup, dan menyebarkannya kepada
peradaban lain. Tatkala peradaban barat modern saat ini sedang berbagi
pengetahuan, peradaban dunia Islam yang sedang saya bicarakan ini sudah bermula
sejak tahun 800 hingga 1600, yang termasuk di dalamnya Dinasti Ottoman dan kota
Baghdad, Damaskus dan Kairo, dan penguasa agung seperti Sulaiman yang Bijak.
Walaupun kita sering kali tidak menyadari hutang budi kita kepada peradaban
ini, sumbangsihnya merupakan bagian dasar dari kebudayaan kita. Teknologi
industri tidak akan pernah hadir tanpa kontribusi para matematikawan arab.”
Itulah
pengakuan seorang modern barat terhadap sumbangsih cendekiawan islam terhadap
peradaban dunia. Dapat kita sebut beberapa saja ulama cendekia tadi, sbb:
Muhammad
Ibn Musa Al-Khawārizmi: yang juga dikenali sebagai Al-Khawārizmi (lahir di
Khawarizm, Usbekistan 780 – wafat diperkirakan pada tahun 840) seringkali
disebut sebagai bapak aljabar. Istilah aljabar (algebra dalam bahasa latin)
sendiri berasal dari buku karangannya yang terkenal Hisabul Jabar wal Muqābilah
(Ilmu pengurangan dan penambahan). Istilah algorisma dan algoritma juga berasal
dari latinisasi nama Al-Khawārizmi. Al-Khawārizmi adalah pakar dalam bidang
matematika, astronomi dan geografi.
Abul
Wafa Muhammad Ibn Muhammad Ibn Yahya Ibn Ismail Buzjani: Lahir di Buzhgan,
Nishapur, Iran (940 – 998) adalah seorang ahli astronomi dan matematikawan dari
Persia. Pada tahun 959, Abul Wafa pindah ke Irak, dan mempelajari matematika
khususnya trigonometri di sana. Dia juga mempelajari pergerakan bulan; salah
satu kawah di bulan dinamai Abul Wáfa sesuai dengan namanya. Salah satu
kontribusinya dalam trigonometri adalah mengembangkan fungsi tangen dan
mengembangkan metode untuk menghitung tabel trigonometri.
Jabir
Ibnu Hayyan: Pengarang kitab “Al Kimya” yang diterjemahkan oleh bangsa barat
menjadi “Alchemy”, kitab rujukan ilmu kimia/chemistry. Cendekiawan masa Dinasti
Ummayah abad ke-8 Masehi.
Ibnu
Sina: Bangsa barat memanggilnya Avicenna. Dunia menasbihkanya sebagai “Bapak
Kedokteran Modern”, pengarang kitab Qanun fi Thib (Canon Of Medicine) yang
merupakan rujukan di bidang kedokteran dunia selama berabad-abad.
Itulah
para ulama cendekia Islam yang berkitabkan Al Qur’an dan bertauladankan
Rasulullah SAW, yang mengeksplorasi ayat-ayat Allah dalam Al Qur’an yang
kemudian menelurkan karya-karya ilmu pengetahuan lentera peradaban dunia. Bila
Carli Fiorina, sang CEO Hewlett Packard mau meneliti lebih jauh maka akan
muncul pertanyaan “Buku apa yang mereka baca sehingga orang-orang arab tadi
“keranjingan” meneliti dan mencipta?” dan “Siapakah gerangan “Bapak Pendidikan”
yang menginspirasi dan menjadi teladan mereka?”. Maka dia akan mendapat
jawaban: Al Qur’an dan Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasalam.
Dari
sini kita yakini Allah-lah “…Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam,
Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al Baqarah: 4-5),
Dialah yang menurunkan kepada hamba-Nya(Muhammad) ayat-ayat yang terang
(Al-Quran) supaya dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya dan
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Penyantun lagi Maha Penyayang terhadapmu. “
(QS. Al Hadiid: 9).
Al
Qur’an telah menjadikan semenanjung arab yang penduduknya tak bisa baca tulis
dan negerinya begitu kering sehingga para penjajah-pun enggan meliriknya,
kemudian menjadi pusat peradaban dan menjadi guru dunia. Inilah bukti nyata
keagungan Al Qur’an. Al Qur’an meninggikan ilmu dan akhlak manusia bila manusia
mau membaca, memahami dan mengamalkanya.
“Sesungguhnya
Allah, dengan kitab ini (Al Qur’an) meninggikan derajat kaum-kaum dan
menjatuhkan derajat kaum yang lain.” (HR. Muslim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar