Selasa, 24 Juli 2012

NAMA GEDUNG FAKULTAS DI KAMPUS UNISSULA

NAMA GEDUNG FAKULTAS DI KAMPUS UNISSULA



NO.
FAKULTAS / LAB
NAMA GEDUNG
PAKAR DALAM BIDANG
1
GEDUNG A FAKULTAS KEDOKTERAN
GEDUNG AL-KINDI
Filsafat, geometri, astronomi, astrologi, aritmatika, musik(yang dibangunnya dari berbagai prinip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik.
2
GEDUNG B FAKULTAS KEDOKTERAN
GEDUNG AR-RAZI
Kedokteran, farmasi, etika kedokteran, fisika, filsafat, kimia, matematika, musik dan kesastraan.
3
GEDUNG C FAKULTAS KEDOKTERAN
GEDUNG IBNU RUSYD
Ilmu kalam, ilmu fiqih, metafisika, tasawwuf, kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat
4
GEDUNG FAKULTAS EKONOMI
GEDUNG IBNU KHALDUN
5
GEDUNG FAKULTAS AGAMA ISLAM
GEDUNG AL-GHAZALI
Tasawwuf, ushuluddin, ilmu mantiq, usul fiqih,filsafat dan ilmu fiqih.
6
GEDUNG FAKULTAS HUKUM
GEDUNG IMAM AS-SYAFEI
Fiqih.
7
GEDUNG FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
GEDUNG AL-HAITHAM
Pencahayaan, optik, sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat.
8
GEDUNG FAKULTAS TEKNIK
GEDUNG AL-BIRUNI
matematika, astronom, fisika, sarjana, penulis ensiklopedia, filsafat, pengembara, sejarah, ahli farmasi, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, geografi, geodesi serta kedokteran.
9
GEDUNG FAKULTAS PSIKOLOGI
GEDUNG IBNU SINA
Filsafat, kedokteran, farmasi, ilmu hikmah, ilmu mantiq, matematika, kimia, ilmu alam dan ilahiyyat.
10
GEDUNG FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
GEDUNG LISANUDDIN IBN AL-KHATIB
penyair, penulis, sejarawan, filsuf, dokter dan politisi.
11
GEDUNG FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
GEDUNG AZ-ZAHRAWI
 Kosmetika,  ilmu bedah, orthopedi, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum.
12
GEDUNG LAB FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 1
GEDUNG LAB AL-KHAWARIZMI
13
GEDUNG LAB FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI 2
GEDUNG LAB IBN HAYYAN
 farmasi, fisika, filsafat  dan astronomi, ahli kimia , astronom dan astrolog, insinyur, ahli geografi dan dokter.

MUHAMAD HAIDAR
252110050



BIOGRAFI SINGKAT ULAMA-ULAMA SAINTIS ISLAM
DI GEDUNG UNISSULA


Ibnu Khaldun (Gedung Fakultas Ekonomi)
Ibnu Khaldun (1406) seorang sejarahwan, pendidik ulung, pendiri filsafat sejarah dan sosiologi. Ibnu Khaldun, lahir 27 Mei 1332/732H, wafat 19 Maret 1406/808H) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal adalah Muqaddimah (Pendahuluan).
Al Birruni  (Gedung Fakultas Teknik)
Dia adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam seluruh sejarah manusia. Ilmuwan Muslim serba bisa dari abad ke-10 M dan Bapak Sejarah Sains Barat. Nama lengkapanya adalah Abu Rayhan Muhammed Ibnu Ahmad Al-Biruni. Dia terlahir menjelang terbit fajar pada 4 September 973 M di kota Kath, Khwarizm (Uzbekistan). Al-Biruni memang seorang saintis yang sangat fenomenal. Sejarah mencatat, Al-Biruni sebagai sarjana Muslim pertama yang mengkaji dan mempelajari tentang seluk beluk India dan tradisi Brahminical. Al-Biruni pun dinobatkan sebagai ‘Bapak Indologi’ - studi tentang India. Tak cuma itu, ilmuwan dari Khawarizm, Persia itu juga dinobatkan sebagai ‘Bapak Geodesi’. Selain itu, Al-Biruni juga dinobatkan sebagai ‘antropolog pertama’ di seantero jagad. Dia adalah pelopor dalam berbagai metode pengembangan sains, metode eksperimental dalam ilmu mekanik dan psikologi. Al-Biruni pun tak hanya menguasai beragam ilmu seperti; fisika, antropologi, psikologi, kimia, astrologi, sejarah, geografi, geodesi, matematika, farmasi, kedokteran, serta filsafat. Selain menguasai beragam ilmu pengetahuan, Al-Biruni juga fasih sederet bahasa seperti Arab, Turki, Persia, Sansekerta, Yahudi, dan Suriah. Al-Biruni muda menimba ilmu matematika dan Astronomi dari Abu Nasir Mansur. Menginjak usia yang ke-20 tahun, Al-Biruni telah menulis beberapa karya di bidang sains. Al-Biruni wafat di usia 75 tahun tepatnya pada 13 Desember 1048 M di kota Ghazna. Untuk tetap mengenang jasanya, para astronom mengabadikan nama Al-Biruni di kawah bulan.
Imam Syafi’i  (Gedung Fakultas Hukum)

Abu Abdillah Muhammad bin Idris bin Al-Abbas bin Utsman bin Syafi’. Dari Syafi’ inilah nama Asy-Syafi’i dinisbatkan. Beliau lahir di Gaza, Palestina pada tahun wafatnya Abu Hanifah, yakni tahun 150 H/767 M. Ibunya bernama Azdiyah. Silsilah beliau bertemu dengan Rasulullah pada kakeknya yang bernama Abdu Manaf. Beliau sudah hapal Al-Qur’an pada usia tujuh tahun dan Al-Muwatha’ pada usia 10 tahun. Asy-Syafi’i ahli dalam bidang fiqih, qira’ah, ushul, hadis, sastra Arab, dan sya’ir. Beliau mempelajari fiqih Imam Malik di hadapan Imam Malik secara langsung. Juga berguru pada mufti Makkah yaitu Muslim bin Khalid Az-Zanji dan Sufyan bin Uyainah. Beliau pindah ke Mesir pada tahun 199 H dan menyebarkan mazhabnya di sana. Beliau wafat di Mesir pada akhir Rajab tahun 204 H/820 M dalam usia 54 tahun. Di antara beberapa karangannya adalah Al-Umm, Ar-Risalah, Ahkamul Qur’an, dan Ikhtilaful Hadis.

Az-Zahrawi, (Gedung Fakultas Kedokteran Gigi)
Nama lengkapnya Abul Qasim Khalaf ibn al-Abbas az-Zahrawi adalah salah satu pakar di bidang kedokteran pada masa Islam abad Pertengahan. Dia lahir di Madinatuz Zahra’, 936 – 1013 yang dikenal di Barat sebagai Abulcasis. Karya terkenalnya adalah Al-Tasrif, kumpulan praktik kedokteran yang terdiri atas 30 jilid. Abul Qasim lahir di Zahra, yang terletak di sekitar Kordoba, Spanyol. Di kalangan bangsa Moor Andalusia, dia dikenal dengan nama “El Zahrawi”. Al-Qasim adalah dokter kerajaan pada masa Khalifah Al-Hakam II dari kekhalifahan Umayyah. Al-Tasrif  berisi berbagai topik mengenai kedokteran, termasuk di antaranya tentang gigi dan kelahiran anak. Buku ini diterjemahkan ke bahasa Latin oleh Gerardo dari Cremona pada abad ke-12, dan selama lima abad Eropa Pertengahan, buku ini menjadi sumber utama dalam pengetahuan bidang kedokteran di Eropa, baik Surgery (bedah) maupun obat-obatan. Az-Zahrawi adalah orang yg pertama kali mengikat urat nadi dan pembuluh darah dg benang sutra untuk mengatasi keluarnya darah ketika sedang dilakukan operasi. Az-Zahrawi juga berhasil mengembangkan bedah rongga pernafasan (tracheotomy), cara ini sebenarnya telah ditemukan oleh orang-orang mesir kuno untuk orang yg sakit dan tercekik tenggorokannya. Cara ini kemudian ditiru oleh bangsa Yunani dan dimasukkan ke dalam buku-buku karangan mereka.
Al –Kindi (Gedung Fakultas Kedokteran A)
Nama lengkapnya Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi. Dalam dunia barat dia dikenal dengan nama Al-Kindus. Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri. Al Khindi ahli adalah ilmuwan ensiklopedi, pengarang 270 buku, ahli matematika, fisika, musik, kedokteran, farmasi, geografi, ahli filsafat Arab dan Yunani kuno.
Al-Kindi adalah seorang filosof muslim dan ilmuwan sedang bidang disiplin ilmunya adalah: Filosofi, Matematika, Logika, Musik, Ilmu Kedokteran.
Ar Razi  (Gedung Fakultas Kedokteran B)
Nama Lengkapnya Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar. Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit “alergi asma”, dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. Pada salah satu tulisannya, dia menjelaskan timbulnya penyakit rhintis setelah mencium bunga mawar pada musim panas. Razi juga merupakan ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri. Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Ibnu Rushd (Gedung fakultas Kedokteran C)
Nama lengkapnya Abu Walid Muhammad Ibnu Ahmad adalah ahli falsafah, perubatan, matematik, teologi, ahli fikah mazhab Maliki, astronomi, geografi dan sains. Rushd lahir 1126 dan meninggal dunia 1198. Dilahirkan di Sepanyol dan meninggal dunia di Maghribi, beliau adalah ahli falsafah yang paling agung pernah dilahirkan dalam sejarah Islam. Pengaruhnya bukan sahaja berkembang luas didunia Islam, tetapi juga di kalangan masyarakat di Eropah. Di Barat, beliau dikenal sebagai Averroes dan bapa kepada fahaman sekularisme.
Al – Haitham (Gedung Fakultas Teknologi Industri)
Nama lengkapnya Abu Ali Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham atau Ibnu Haitham (Basra,965 – Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop. Bidang lain: Physics,Optics, Mathematics.
Ibnu Sina (Gedung Fakultas Psikologi)
Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husein Ibnu Sina atau dikenal dengan nama Avicenna, yang hidup antara tahun 986-1037 M. Seorang ilmuwan muslim dan Filosof besar pada waktu itu, hingga kepadanya diberikan julukan Syeh Al-Rais. Keistimewaannya antara lain pada masa umur 10 tahun sudah hafal Al-Qur`an, kemudian pada usia 18 tahun sudah mampu menguasai semua ilmu yang ada pada waktu itu, bidang keahliannya adalah ilmu Kedokteran, ilmu Fisika, Geologi, Mineralogi. Selain itu ia Juga ahli dibidang Medicine, Philosophy, Mathematics, Astronomy.

*** Diolah dari berbagai sumberTop of Form
Bottom of Form
NAMA : SITI ISTIQOMAH
NIM     : 252100025






Afifah Abdullah :

1.      Al-Biruni (Fakultas Teknik) : Eksperimentalis Berpengalaman Lengkap, Jujur Dan Obyektif.
Nama lengkapnya, Abu Ar-Raihan Muhammad bin Ahmad Al-Biruni. Ia berasal dari keluarga berbangsa iran. Ia disebut sebagai ilmuan terbesar dan seorang eksperimentalis ilmu alam yang amat tekun pada abad pertengahan Islam, beliau menguasai dengan baik bidang matematika, kedokteran, farmasi, astronomi, fisika, sejarah, geografi, kronologi, dan bahasa . Diantara karyanya yaitu kitab Al-Atsar Al-Baqiyya an Al-Qurun Al-Khaliyyah, Kitab Tarikhul Hindi, kitab At-Tafhim Liawaili Sinaat At-Tanjim, dan kitab utama yakni kitab Al-Qanun, Al-Mas’udi fi Al-Hayyah dan An-Nujum dan beberapa karya lain yang jumlahnya mencapai 138 buah. Beliau meninggal pada tahun 1048 M. Al-Biruni berjasa dalam mengembangkan trigonometris goris, 
dan penentukan kiblat.

2.      Ibnu Sina (Fakultas Psikologi): Raja Dirajanya Dokter Penemu Macam-Macam Ilmu.
Nama lengkap abu ali al-husain bin abdullah bin hasan ali bin sina.lahir pada bulan agustus 980 m di propinsi bukhoro afganistan. Pada usia 18 tahun, ia telah menguasai seluruh ilmu pengetahuan yang ada pada waktu itu seperti tafsir. Fikih, ushuluddin, tasawuf, ilmu hukum, logika matematika, fisika, politik, kedokteran dan filsafat. Ibnu sina meninggal di hamadan pada tahun 1037 dalam usia 80 tahun. Ia di nobatkan sebagai father of doctor untuknselama-lamanya. Ia telah mengaranag kurang lebih 276 buku yang meliputi berbagai subyek ilmu pengetahuan seperti filsafat kedokteran, geometri, astronomi, musik, syair, teologi, politik, matematika, kimia, sastra, kosmologi, dan sebagainya. Karyanya yang paling terkenal adalah al-qanun fit thib yang menjadi buku standar kedokteran di seluruh dunia. Beliau juga berjasa dalam merintis studi penyakit syaraf serta menemukan banyak penemuan baru.

3.      Ar-Rozi dan Al-Kindi (Fakultas Kedokteran):
Ar-Rozi: Dokter Penyakit Cacar Dan Darah Tinggi. Ar-Rozi nama lengkapnya Abu Bakar Muhammad Ibnu Zakaria Ar-Rozi. Beliau adalah saintis pertama yang berhasil mengklarifikasikan berbagai macam zat kimia kedalam tiga bagian yakni mineral, tumbuhan dan hewan. Beliau banyak menulis buku tentang materi, ruang, nutrisi, waktu, gerak, optik, iklim, alkemi dan kimia. Buku Ar-Rozi salah satunya adalah Al-Hawi yang terdiri dari 20 jilid dan dianggap sebagai buku induk dalam bidang kedokteran. Beliau berjasa dalam menemukan air raksa dan penyakit cacar.
Al-Kindi: Filsuf Penggerak Dan Pengembang Ilmu Pengetahuan. Bernama Abu Yusuf Ya’kub bin Ishak Al-Kindi berasal dari suku kindah di arab selatan. Beliau lahir di Kufah tahun 809 M.dan pindah ke Basrah untuk menuntut ilmu. Ia dikenal sebagai filsuf dan juga dikenal sebagai ilmuan. Beliau termasuk orang yang gemilang namanya dalam dunia kimia dan fisika. Beliau hidup pada masa pemerintahan Abbasiyah dan meninggal pada tahun 866 m. Ia merupakan orang yang pertama yang terkenal di bidang filsafat, tata bahasa, persajakan, kedokteran, seni dan sebagainya. Karya-karya beliau meliputi bidang astronomi (7 buku), meteorologi (15 buku), ramalan (2 buku), magnitude atau besaran (4 buku), pengobatan (5 buku), geometri( 4 buku), ilmu hitung (4 buku), logika (3 buku), dan seferika (3 buku).

4.      Al-Haitsam (FTI): Ahli Fisika Yang Disegani Bancon, Da vinsi dan Keppler. Nama lengkapnya Abu Ali Al-Hasan Bin Al-Hasan Bin Al-Haitsam Al-Bashri Al-Misri lahir di Basrah sekitar tahun 965 M. Ia merupakan seorang ahli matematika yang ulung serta ahli fisika yang terbaik yang paling di segani sejak abad 11. Hasil karyanya terdiri dari seratus judul buku lebih yang kebanyakan membahas tentang masalah matematika, fisika, filsafat, medis dan astronomi. Diantara karya-karya beliau yang terkenal adalah makalahfil istikhroj samt al-qiblat, makalah fi hayat al-‘alam, kitab fil manasit (lamus optika), fil maraya al-muhriqoh bid dawair, makalah fi dawwil qomar dan lain sebagainya. Beliau diabadikan sebagai ilmuan terbesar dibidang optik sepanjang zaman.

5.      Az-Zahrawi (FKG): Peletak Dasar-Dasar Ilmu Bedah Modern. Orang Barat mengenalnya sebagai Abulcasis. bernama lengkap Abu al-Qasim Khalaf ibn al-Abbas Al-Zahrawi. Ia terlahir pada tahun 936 M di kota Al-Zahra, sebuah kota berjarak 9,6 km dari Cordoba, Spanyol. Al-Zahrawi merupakan keturunan Arab Ansar yang menetap di Spanyol. Di kota Cordoba itulah dia menimba ilmu, mengajarkan ilmu kedokteran, mengobati masyarakat, serta mengembangkan ilmu bedah bahkan hingga tutup usia. Al- Zahrawi meninggalkan sebuah harta karun yang tak ternilai harganya bagi ilmu kedokteran yakni berupa Kitab Al-Tasrif Li Man Ajaz An-Il-Talii sebuah ensiklopedia kedokteran. Kitab yang dijadikan sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume. Dalam kitab Al-Tasrif, Bapak Ilmu Bedah itu memperkenalkan lebih dari 200 alat bedah yang dimilikinya. Diantara ratusan koleksi alat bedah yang dipunyainya, ternyata banyak peralatan yang tak pernah digunakan ahli bedah sebelumnya.
Menurut catatan, selama karirnya, Al-Zahrawi telah menciptakan atau menemukan 26 peralatan bedah. Salah satu alat bedah yang ditemukan dan digunakan Al-Zahrawi adalah catgut. Alat yang digunakan Al-Zahrawi untuk menjahit bagian dalam itu hingga kini masih digunakan ilmu bedah modern. Selain itu, juga menemukan forceps untuk mengangkat janin yang meninggal. Alat itu digambarkan dalam Kitab Al-Tasrif. Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan pengenaan ligature (benang pengikat luka) untuk mengontrol pendarahaan arteri. Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas oleh Al-Zahrawi dalam kitabnya yang paling fenomenal itu. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat bedah lain hasil penemuannya dalam Kitab Al-Tasrif.
Peralatan penting untuk bedah yang ditemukan Al-Zahrawi itu antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksi dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat pemeriksa telinga. Kontribusi Al- Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnya bedah hingga kini tetap dikenang dunia.

Sumber: M. Natsir Arsyad, Ilmuwan Muslim Sepanjang Sejarah, Mizan, Bandung, 1989.



Nama              : Mukhlisin

NIM                : 252110051

1.       Fak Ekonomi : Ibn Khaldun

Ulama peletak dasar ilmu sosiologi dan politik melalui karya magnum opus-nya, Al Muqaddimah. Lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332 dengan nama Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al Hasan bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin Abdurrahman bin Ibnu Khaldun. Moyangnya berasal dari Hadramaut, Yaman, yang berimigrasi ke Sevilla, Andalusia (Spanyol). Namun keluarganya harus pindah ketika Sevilla dikuasai oleh Kristen.

Pendidikannya dilalui di Tunisia dan Fez (Maroko) dengan mempelajari berbagai ilmu: menghafal Al-Quran, mempelajari tata bahasa, hukum Islam (syariah), hadis, retorika, filologi, dan puisi. Selain itu, ia mempelajari sastra Arab, filsafat, matematika dan astronomi.
Sebagai seorang politisi, Ismail Al Faruqi mengakui kecemerlangan dan penilaiannya yang jitu atas berbagai konflik yang harus diselesaikannya. Itu karena Ibnu Khaldun menopang dirinya lewat analisis sosial yang cemerlang.
Ibnu Khaldun memetakan masyarakat dengan interaksi sosial, politik, ekonomi, dan geografi yang melingkupinya. Pendekatan ini dianggap menjadi terobosan yang sangat signifikan. Menurutnya, organisme dapat tumbuh dan matang, karena sebab-sebab nyata yang mempengaruhinya. Pengaruh itu universal dan pasti. Tak ada kebetulan dalam sejarah sosial kecuali sebab dan akibatnya semata, sebagian jelas dan diketahui, sebagian lagi tidak. Formasi masyarakat, pikiran yang dituangkan dalam karya besarnya, Muqaddimah, misalnya, dikatakan sebagai hasrat manusia untuk berkumpul, bersaing, lalu memperebutkan kepemimpinan. Mereka diikat dengan solidaritas ashabiyah (ungkapan pra-Islam) yang diarahkan oleh para pimpinannya. Ia memperkirakan bahwa solidaritas itu berlangsung empat generasi.
2.       Fak Teknik : Al-Biruni
Nama lengkapnya Abu Rayhan ibn Ahmad al-Biruni. Lahir pada 4 september 973 M di Kath (Kiva sekarang). Selama hidupnya, Al-Biruni menghasilkan karya besar dalam bidang Astronomi lewat Masudic Canon yang didedikasikan kepada putra Mahmud, yaitu Ma’sud. Al-Biruni lalu menulis buku astrologi, yaitu The Elements of Astrology. Selain itu, sang ilmuwan itupun menulis sederet karya dalam kedokteran, geografi, serta fisika.
Al-Biruni telah menulis risalah tentang astrolabe serta memformulasikan table Astronomi untuk Sultan Ma’sud, “Papar Will Durant tentang kontribusi Al-Biruni dalam bidang Astronomi. Selain itu, Al-Biruni juga berjasa menuliskan risalah tentang planisphere dan armillary sphere. Dia bahkan mengatakan bahwa bentuk bumi adalah bulat.
Selain itu, Al-Biruni merupakan ilmuwan yang pertama kali membedakan istilah astronomi dengan satrologi. Hal itu dilakukannya pada abad ke-11 M. dia juga menghasilkan berbagai karya penting dalam bidang astrologi.
Dalam ilmu bumi, Al-Biruni menghasilkan sejumlah sumbangan penting sehingga dia dinobatkan sebagai “Bapak Geodesi”. Dia juga memberi kontribusi signifikan katografi, geologi,geografi dan mineralogy. Kartografi adalah ilmu membuat peta atau globe. Pada usia 22 tahun, Al-Biruni telah menulis karya penting dalam kartografi, yakni sebuah setudi tentang proyeksi pembuatan peta.
Pada usia 17 tahun, Al-Biruni sudah mampu menghitung garis lintang Kath Khwarizmi dengan menggunakan ketinggian matahari. “kontribusi penting dalam bidang geodesi dan geografi telah disumbangkan Al-Biruni. Dia telah memeperkenalkan teknik mengukur bumi dan jaraknya menggunakan triangulasi,” papar John J. O’Connor dan Edmund F. Robertson dalam MacTutor History of Mathematics.
Al-Biruni juga telah menghasilkan karya dalam bidang geologi. Salah satunya dia menulis tentang geologi India. Sementara itu dalam bidang mineralogy dia menulis kitab berjudul Al_Jawahir atau Book of Precious Stones yang menjelaskan beragam mineral. Dia mengklasifikasikan setiap mineral berdasarkan warna, bau, kekerasan, kepadatan, serta beratnya. Al-Biruni wafat di usai 75 tahun pad 13 Desember 1048 di Ghazna. Untuk mengenang jasanya, pada astronom mengabadikan nama Al-Biruni di kawah bulan.
3.       Fak Teknologi Industri  : Al-Haitham
Ibnu Haitham atau nama sebenarnya Abu All Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham, atau dalam kalangan cerdik pandai di Barat, beliau dikenal dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, mate­matika, geometri, pengobatan, dan filsafat.
Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler mencipta mikroskop serta teleskop. Beliau merupakan orang pertama yang menulis dan menemui pelbagai data penting mengenai cahaya
Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila mata­hari berada di garis 19 darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula akan hilang apabila mata­hari berada di garis 19 darjah ufuk barat. Dalam kajiannya, beliau juga telah berjaya menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
Ibnu Haitham juga turut melakukan percubaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ terhasillah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk mnghasilkan kaa pembasar yang pertama di dunia.
4.       Lab Teknik Elektro        : Ibn Hayyan
Ilmu kimia di kemudian hari berkembang sangat pesat dan dikenal banyak orang. Tapi, hanya sedikit yang tahu siapa sejatinya orang pertama yang menemukan ilmu eksakta tersebut. Adalah Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H), ilmuwan Muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia tadi
Ditemukannya kimia oleh Jabir ini membuktikan, bahwa ulama di masa lalu tidak melulu lihai dalam ilmu-ilmu agama, tapi sekaligus juga menguasai ilmu-ilmu umum. "Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab memberikan sumbangannya yang terbesar di bidang kimia," tulis sejarawan Barat, Philip K Hitti, dalam History of The Arabs. Berkat penemuannya ini pula, Jabir dijuluki sebagai Bapak Kimia Modern
Pada perkembangan berikutnya, Jabir Ibnu Hayyan membuat instrumen pemotong, peleburan dan pengkristalan. Ia menyempurnakan proses dasar sublimasi, penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan, pemurnian, sematan (fixation), amalgamasi, dan oksidasi-reduksi.
Semua ini telah ia siapkan tekniknya, praktis hampir semua 'technique' kimia modern. Ia membedakan antara penyulingan langsung yang memakai bejana basah dan tak langsung yang memakai bejana kering. Dialah yang pertama mengklaim bahwa air hanya dapat dimurnikan melalui proses penyulingan.
Khusus menyangkut fungsi dua ilmu dasar kimia, yakni kalsinasi dan reduksi, Jabir menjelaskan, bahwa untuk mengembangkan kedua dasar ilmu itu, pertama yang harus dilakukan adalah mendata kembali dengan metoda-metoda yang lebih sempurna, yakni metoda penguapan, sublimasi, destilasi, penglarutan, dan penghabluran.
Terobosan Jabir lainnya dalam bidang kimia adalah preparasi asam sendawa, hidroklorik, asam sitrat dan asam tartar. Penekanan Jabir di bidang eksperimen sistematis ini dikenal tak ada duanya di dunia. Inilah sebabnya, mengapa Jabir diberi kehormatan sebagai 'Bapak Ilmu Kimia Modern' oleh sejawatnya di seluruh dunia. Dalam tulisan Max Mayerhaff, bahkan disebutkan, jika ingin mencari akar pengembangan ilmu kimia di daratan Eropa, maka carilah langsung ke karyakarya Jabir Ibnu Hayyan.
5.       Lab Teknik Industri       : Al-Khawarizmi
Nama Asli dari al-Khawarizmi ialah Muhammad Ibn Musa al-khawarizmi. Selain itu beliau dikenali sebagai Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusoff. Al-Khawarizmi dikenal di Barat sebagai al-Khawarizmi, al-Cowarizmi, al-Ahawizmi, al-Karismi, al-Goritmi, al-Gorismi dan beberapa cara ejaan lagi
Beliau telah menciptakan pemakaian Secans dan Tangen dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Beliau pernah memperkenalkan angka-angka India dan cara-cara perhitungan India pada dunia Islam. Beliau juga merupakan seorang penulis Ensiklopedia dalam berbagai disiplin. Al-Khawarizmi adalah seorang tokoh yang pertama kali memperkenalkan aljabar dan hisab. Banyak lagi ilmu pengetahuan yang beliau pelajari dalam bidang matematika dan menghasilkan konsep-konsep matematika yang begitu populer yang masih digunakan sampai sekarang.
Beberapa cabang ilmu dalam Matematika yang diperkenalkan oleh al-Khawarizmi seperti: geometri, aljabar, aritmatika dan lain-lain. Geometri merupakan cabang kedua dalam matematika. Isi kandungan yang diperbincangkan dalam cabang kedua ini ialah asal-usul geometri dan rujukan utamanya ialah Kitab al-Ustugusat[The Elements] hasil karya Euklid : geometri dari segi bahasa berasal daripada perkataan yunani iaitu ‘geo’ yang berarti bumi dan ‘metri’ berarti pengukuran. Dari segi ilmu, geometri adalah ilmu yang mengkaji hal yang berhubungan dengan magnitud dan sifat-sifat ruang. Geometri ini dipelajari sejak zaman firaun [2000SM]. Kemudian Thales Miletus memperkenalkan geometri Mesir kepada Yunani sebagai satu sains dalam kurun abad ke 6 SM. Seterusnya sarjana Islam telah menyempurnakan kaidah pendidikan sains ini terutama pada abad ke9M.
Algebra/aljabar merupakan nadi matematika. Karya Al-Khawarizmi telah diterjemahkan oleh Gerhard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12. sebelum munculnya karya yang berjudul ‘Hisab al-Jibra wa al Muqabalah yang ditulis oleh al-Khawarizmi pada tahun 820M. Sebelum ini tak ada istilah aljabar
6.       Fak Ilmu Kep : Rufaidah binti Sa’ad
Sentuhan lembut penuh kemanusiaan menjadi penyemangat para mujahid yang teluka. Masa-masa peperangan di bawah kepemimpinan Rasulullah tak hanya melahirkan para lelaki Muslim yang tangguh. Tapi juga seorang mujahidah yang berada di tepi garis batas, Rufaidah binti Sa’ad.
Sosok Muslimah tersebut memiliki nama lengkap Rufaidah binti Sa’ad Al-Bani Aslam Al-Khazraj. Pengabdiannya sangat besar saat Perang Badar, Uhud, dan Khandaq berkobar. Keahliannya di bidang ilmu keperawatan  membuat hatinya terpanggil sebagai sukarelawan bagi korban yang terluka akibat perang.
Dia juga mendirikan rumah sakit lapangan yang amat membantu para mujahid saat perang. Semangat Rufaidah membuat Rasulullah SAW pun memerintahkan agar para korban yang terluka dirawat oleh Rufaidah.
Keahlian Rufaidah menitis dari sang ayah yang berprofesi sebagai dokter. Sedari kecil dia seringkali membantu merawat orang sakit. Rufaidah lahir di Madinah. Dia termasuk kaum Anshar, golongan yang pertama kali menganut Islam di Madinah. Di saat Kota Madinah berkembang pesat, dia membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat dalam keadaan damai.
Tercatat pula dalam sejarah saat Perang Khandaq, Sa’ad bin Mu’adz yang terluka dan tertancap panah di tangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis. Momen ini dikenang sebagai awal mula dunia medis dan dunia keperawatan.
7.       Fak Kedokteran A          : Al-Kindi
Dalam dunia barat ia dikenal dengan nama al-Kindus.   Memang sudah menjadi semacam adat kebiasaan orang barat pada masa lalu dengan melatinkan nama-nama orang terkemuka, sehingga kadang-kadang orang tidak mengetahui apakah orang tersebut muslim atau bukan. Tetapi para sejarawan kita sendiri maupun barat mengetahui dari buku-buku yang ditinggalkan bahwa mereka adalah orang Islam, karena karya orisinil mereka dapat diketahui dalam bentuk tulisan ilmiah mereka sendiri.
Ilmuwan Muslim pertama yang mencurahkan pikirannya untuk mengkaji ilmu optik adalah Abu Yusuf Yacub Ibnu Ishak Al-Kindi (801 M – 873 M). Hasil kerja kerasnya mampu menghasilkan pemahaman baru tentang refleksi cahaya serta prinsip-prinsip persepsi visual. Buah pikir Al-Kindi tentang optik terekam dalam kitab berjudul De Radiis Stellarum. Buku yang ditulisnya itu sangat berpengaruh bagi sarjana Barat seperti Robert Grosseteste dan Roger Bacon.Teori-teori yang dicetuskan Al-Kindi tentang ilmu optik telah menjadi hukum-hukum perspektif di era Renaisans Eropa. Secara lugas, Al-Kindi menolak konsep tentang penglihatan yang dilontarkan Aristoteles. Dalam pandangan ilmuwan Yunani itu, penglihatan merupakan bentuk yang diterima mata dari obyek yang sedang dilihat. Namun, menurut Al-Kindi penglihatan justru ditimbulkan daya pencahayaan yang berjalan dari mata ke obyek dalam bentuk kerucut radiasi yang padat
8.       Fak Kedokteran B                      : Al-Razi
Ketokohan ilmuwan Islam yang bernama lengkap Muhammad bin Zakaria ini memang sukar ditandingi dalam dunia pengobatan. Ia yang lebih populer dipanggil Al Razi ini adalah orang pertama membuat jahitan pada perut dengan benang dibuat dari serat. Dia juga orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan campak.
Sejarah mencatat, Al Razi dilahirkan di Ray, Parsi (Iran) pada tahun 240 Hijriah/854 Masehi. Tak lain, dia adalah guru dari ilmuwan di bidang kedokteran yang sangat terkenal, Ibnu Sina.
Sebuah buku karyanya, Al-Mansuri, berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia. Buku-buku karya Al-Razi itu lantas diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa dan menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga abad ke-17. Ilmunya yang amat mendalam berkaitan tatacara perobatan, terbukti bermanfaat dalam usaha pencarian ramuan obat dari bahan tumbuhan dan hewan serta cara yang tepat untuk digunakan dalam perawatan pasien. Salah satunya yang monumental, adalah bahan serat untuk menjahit luka terbuka.
Raksi kimia tak luput dari pengamatannya. Termasuk pula di antaranya ilmu dan tatacara kimia yang menjelaskan pemrosesan air raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam lain seperti emas, perak, tembaga, plumbum dan besi.
Kini, sekitar 40 manuskrip karya Al Razi tersimpan di museum dan perpustakaan di beberapa negara, seperti di Iran, Perancis, dan Inggris. Sepanjang hidupnya, tokoh ilmuwan ini tercatat telah menghasilkan sebanyak 224 judul buku, 140 diantaranya adalah dalam bidang pengobatan. Al Razi meninggal dunia tahun 320 Hijrah/932 Masehi.
9.       Fak Kedokteran C : Ibn Rusyd
Ibnu Rusyd banyak menulis komentar dan penjelasan terhadap karangan para filosof yunani khususnya Aristoteles baik dalam komentar singkat (al-jami’), sederhana (talkhis), ataupun komentar luas (tafsir), sehingga Ibnu Rusyd juga populer dengan sebutan ”al-Syarih al-Akbar / the great commentator”.
Ibnu Rusyd berargumentasi bahwa di dalam al-Qur’an terdapat banyak ayat-ayat yang memerintahkan kita untuk menggunakan akal untuk memahami segala yang wujud. Karena akal ini tidak lain daripada proses berfikir yang menggunakan metode logika analogi (qiyas al-‘aqli), maka metode yang terbaik menurut sang poinir rasionalis ini adalah metode demonstrasi (qiyas al-burhani). Sama seperti qiyas dalam ilmu Fiqh (qiyas al-fiqhi), yang digunakan untuk menyimpulkan ketentuan hukum. metode demonstrasi (qiyas al-burhan) digunakan untuk mamahami segala yang wujud (al-maujudat). Dari pemahaman tersebut merupakan asas bagi kesimpulan Ibn Rushd yang menyatakan bahwa para filosof memiliki otoritas untuk menta’wilkan al-Quran.
Ayat-ayat Allah terbagi atas dua macam: yaitu ayat-ayat berupa Kitab Suci (qauliyah) dan yang Kedua adalah ayat-ayat berupa alam semesta sebagai ciptaan Allah (kauniyah). Menurut filsuf Muslim Ibn Rusyd, alam semesta justru merupakan ayat-ayat Allah yang pertama. Dikatakan demikian, karena sebelum Allah SWT menurunkan Kitab Taurat, Injil, dan al-Quran, Allah telah menciptakan alam jagat raya ini. Karena alam adalah ayat, maka sebagaimana sepotong firman adalah ayat, maka sejengkal alam juga ayat. Sebagai ayat, alam ini selalu bergerak memenuhi tujuan penciptaan. Karena itu, penelitian terhadap alam diduga kuat dapat mengantar manusia menemukan dan meyakini wujud Allah dan kuasa-Nya.
Sebagian pengkaji filsafat menilai bahwa Ibnu Rusyd memiliki dua pendapat tentang asal-usul alam. Kepada masyarakat awam, Ibnu Rusyd tidak berpendapat tentang Qadimnya alam, hanya sekedar mengemukakan teorinya tentang peciptaan alam, sedangkan dalm beberapa kitabnya untuk kajian filosofis, ia dengan tegas menguraikan argumentasi tentang keqidaman alam.

10.   Fak Kedokteran Gigi      : Al-Zahrawi
Peletak dasar-dasar ilmu bedah modern itu bernama Al-Zahrawi (936 M-1013 M). Orang barat mengenalnya sebagai Abulcasis. Al-Zahrawi adalah seorang dokter bedah yang amat fenomenal. Karya dan hasil pemikirannya banyak diadopsi para dokter di dunia barat. “Prinsip-prinsip ilmu kedokteran yang diajarkan Al-Zahrawimenjadi kurikulum pendidikan kedokteran di Eropa,” ujar Dr. Campbell dalam History of Arab Medicine.
Para dokter di zamannya mengakui bahwa Al-Zahrawi adalah seorang dokter yang jenius terutama di bidang bedah. Jasanya dalam mengembangkan ilmu kedokteran sungguh sangat besar. Al-Zahrawi meninggalkan sebuah ‘harta karun’ yang tak ternilai harganya bagi ilmu kedokteran yakni berupa kitab Al-Tasrif li man ajaz an-il-talil—sebuah ensiklopedia kedokteran. Kitab yang dijadikan materi sekolah kedokteran di Eropa itu terdiri dari 30 volume.
Dalam kitab yang diwariskannya bagi peradaban dunia itu, Al-Zahrawi secara rinci dan lugas mengupas tentang ilmu bedah, orthopedic, opththalmologi, farmakologi, serta ilmu kedokteran secara umum. Ia juga mengupas tentang kosmetika. Al-Zahrawi pun ternyata begitu berjasa dalam bidang kosmetika. Sederet produk kosmetika seperti deodorant, hand lotion, pewarna rambut yang berkembang hingga kini merupakan hasil pengembangan dari karya Al-Zahrawi.
Dalam Al-Tasrif, Al-Zahrawi juga memperkenalkan penggunaan ligature (benang pengikat luka) untuk mengontrol pendarahan arteri. Jarum bedah ternyata juga ditemukan dan dipaparkan secara jelas dalam Al-Tasrif. Selain itu, Al-Zahrawi juga memperkenalkan sederet alat bedah lain hasil penemuannya.
Peralatan penting untuk bedah yang ditemukannya itu antara lain, pisau bedah (scalpel), curette, retractor, sendok bedah (surgical spoon), sound, pengait bedah (surgical hook), surgical rod, dan specula. Tak cuma itu, Al-Zahrawi juga menemukan peralatan bedah yang digunakan untuk memeriksa dalam uretra, alat untuk memindahkan benda asing dari tenggorokan serta alat untuk memeriksa telinga. Kontribusi Al-Zahrawi bagi dunia kedokteran khususnya bedah hingga kini tetap dikenang dunia.

11.   Fak Psikologi : Ibn Sina

Abu 'Ali al-Husain bin' Abd Allāh bin Sīnā ',  atau barat mengenalnya dengan nama Latin Avicenna (Yunani: Aβιτζιανός), (lahir c. 980 dekat Bukhara (kini wilayah Uzbekistan) meninggal 1037 di Hamedan (kini wilayah Iran). Beliau  adalah seorang kebangsaan Persia yang ahli matematikawan, dokter, ensiklopedis  dan filsuf yang tekenal dizamannya. Beliau juga seorang astronomi, apoteker, ahli geologi, logician, paleontologist, fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan, dan guru.

Karyanya paling terkenal adalah Buku Penyembuhan, yang memuat ensiklopedi luas dan filosofis ilmiah  (Al Qanun Al TibbThe Canon of Medicine, yang merupakan standar medis di banyak perguruan tinggi zaman modern. The Canon of Medicine telah digunakan sebagai buku teks di perguruan tinggi dari Montpellier dan Louvain pada akhir 1650.
Ibnu Sīnā mengembangkan sistem medis yang menkombinasikan antara pengalaman pribadi dalam pengobatan Islam, sistem pengobatan Yunani dokter Galen,  metafisika Aristoteles serta berbagai sistem pengobatan kuno dari Persia, Mesopotamian dan India. Dia juga penemu dari logika Avicennian dan pendiri sekolah filosofis Avicinna, yang memiliki pengaruh dalam dunia Muslim dan Ilmuwan Modern.
Ibnu Sina juga telah memperkembangkan ilmu psikologi dalam perubatan dan membuat beberapa perjumpaan dalam ilmu yang dikenali hari ini sebagai ilmu perubatan psikosomatics "psychosomatic medicine". Beliau memperkembangkan ilmu diagnosis melalui denyutan jantung (pulse diagnosis) untuk mengenal pasti dalam masa beberapa detik sahaja ketidak - seimbangan humor yang berkenaan . Diagnosis melalui denyutan jantung ini masih dipratikkan oleh para hakim (doktor-doktor muslim) di Pakistan, Afghanistan dan Parsi yang menggunakan ilmu perubatan Yunani. Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di Hamadan, Iran, karena penyakit maag yang kronis.



Nama    : Moh. Farhan
NIM     : 252100015
Tokoh filsafat Islam                                                                                       .
Diantara para filsuf Islam yang terkenal dan menjadi nama gedung fakultas di UNISSULA Semarang sebagai berikut.
AI Kindi (805-873 M) /FK Gedung A
Nama lengkapnya Ya'kub bin Ishak AI Kindi, lahir di Kufah tahun 805 M dan wafat di Bagdad tahun 873 M. AI Kindi termasuk cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya meliputi filsafat, logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik dan musik, dan matematika. Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya filosof Islam dari Arab, maka ia disebut Failasuf Al Arab/ filosof orang Arab.

Ar- Razy / FK Gedung B
dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa[2] dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam.

 Ibnu Rusyd (520-595 H) ,/ FK Gedung C­
Nama lengkapnya Abu AI Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) tahun 520 H dan wafat di Marakesy (Maroko) tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fikih, ilmu kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat.
Karya-karya beliau, antara lain sebagai berikut :
1)      Kitab Bidayat Al Mujtahid (kitab yang membahas tentang fikih).
2)      Kuliyat Fi At Tib (buku tentang kedokteran, buku ini dijadikan pegangan bagi para mahasiswa kedokteran di Eropa).
3)      Fasl al Magal fi Ma Ba'in AI Hikmat wa Asy Syari'at.
Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu filsafat.
Ibn Khaldun,/ FE
 nama ini begitu mashur dikalangan pemikir dan Ilmuwan Barat. Ia adalah pemikir dan Ilmuwan Muslim yang pemikiranya dianggap murni dan baru pada zamannya. Tak heran ide-idenya tentang masyarakat Arab seperti yang tertuang dalam buku fenomenalnya “muqaddimah” dianggap sebagai bibit dari kelahiran Ilmu Sosiologi. Penelitiannya tentang sejarah dengan menggunakan metode yang berbeda dari penelitian Ilmuwan pada saat itu juga disebut sebagai bibit dari kemunculan Filsafat Sejarah seperti yang ada sekarang. Kehidupannya yang malang melintang di Tunisia (Afrika) dan Andalusia, serta hidup dalam dunia politik tak ayal mendukung pemikirannya tentang Politik serta Sosiologi tajam dan mampu memberikan sumbangsih yang besar pada Ilmu Pengetahuan.

Ibnu Sina / F Psikologi
Nama lengkapnya Abu Ali AI Husein Ibnu Abdullah Ibnu Sina, lahir di desa Afsyana dekat Bukhara dan wafat dimakamkan di Hamazan. Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Is­lam, teologi Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah tekenal dan dipanggil untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200 buku dan diantara karyanya yang terkenal adalah yang berjudul AI Qanun Fi Thib, yaitu ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al syifa, ensiklopedi tentang filsafat dan ilmu pengetahuan.

Asy-Syafi`i / FH
yang akrab dipanggil Imam Syafi'i (Gaza, Palestina, 150 H / 767 - Fusthat, Mesir 204H / 819M) adalah seorang mufti besar Sunni Islam dan juga pendiri mazhab Syafi'i. Imam Syafi'i juga tergolong kerabat dari Rasulullah, ia termasuk dalam Bani Muththalib, yaitu keturunan dari al-Muththalib, saudara dari Hasyim, yang merupakan kakek Muhammad. Saat usia 20 tahun, Imam Syafi'i pergi ke Madinah untuk berguru kepada ulama besar saat itu, Imam Malik. Dua tahun kemudian, ia juga pergi ke Irak, untuk berguru pada murid-murid Imam Hanafi di sana. Imam Syafi`i mempunyai dua dasar berbeda untuk Mazhab Syafi'i. Yang pertama namanya Qaulun Qadim dan Qaulun Jadid.

Al Ghazali (450-505 H) / FAI
Nama lengkapnya Abu Hamid AI Ghazali, lahir di desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di Madrasah Imam AI Jawaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau berkhalwat (mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri kepada Allah SWT) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf sellima 10 tahun di Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa-jasa beliau terhadap umat Islam antara lain sebagai berikut :
1)      Memimpin Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2)      Mendirikan Madrasah untuk para calon ahli fikih di Tus.
3)      Menulis berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawuf, teologi, filsafat, logika, dan fikih.
Diantara bukunya yang terkenal, yaitu Ihya Ulum Ad Din, yakni membahas masalah-masalah ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawuf berdasarkan Al Qur'an dan Hadist. Sedangkan dalam bidang filsafat menulis tahaful Al Faiasifah (tidak konsistennya para filsuf). AI Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam, sehingga mendapat gelar Huijatul Islam, bukti kebenaran Islam.

Al-Khawārizmi:/ Gedung Lab 1 FTI
 yang juga dikenali sebagai Al-Khawārizmi (lahir di Khawarizm, Usbekistan 780 – wafat diperkirakan pada tahun 840) seringkali disebut sebagai bapak aljabar. Istilah aljabar (algebra dalam bahasa latin) sendiri berasal dari buku karangannya yang terkenal Hisabul Jabar wal Muqābilah (Ilmu pengurangan dan penambahan). Istilah algorisma dan algoritma juga berasal dari latinisasi nama Al-Khawārizmi. Al-Khawārizmi adalah pakar dalam bidang matematika, astronomi dan geografi.

Al-Haitham / FTI
atau Ibnu Haitham (Basra,965 - Kairo 1039), dikenal dalam kalangan cerdik pandai di Barat, dengan nama Alhazen, adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya, dan telah memberikan ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta teleskop..

Al-Biruni / FT
 lahir 15 September 973 – meninggal 13 Desember 1048 pada umur 75 tahun) (bahasa Persia: ابوریحان بیرونی ; bahasa Arab: أبو الريحان البيروني) merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan. Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur. Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani beliau dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta


----------------------------------------------------------------------------------------------

Disusun oleh:
Bahrul Amik  252110036




1. Rufaidah Binti Sa’ad
Rufaidah Binti Sa’ad Al-Aslamiya tercatat perawat muslimah pertama dalam sejarah Islam yang nyaris terlupakan, padahal jasanya besar sekali pada masa penyebaran Islam. Perempuan kelahiran Madinah ini mempelajari ilmu keperawatan saat membantu ayahnya yang berprofesi dokter. Ilmunya lantas dipraktekkan untuk mengobati kaum muslimin yang terluka dalam peperangan dengan mendirikan rumah sakit lapangan. Pada saat damai (tidak ada perang), Rufaidah secara sukarela membangun tenda di luar Masjid Nabawi untuk melayani orang sakit, anak yatim dan penderita gangguan jiwa.
2. Al-Biruni ( Fak Teknik)

Merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazm di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Beliau membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16) Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku. Sumbangannya kepada matematika termasuk:
  • aritmatika teoritis and praktis
  • penjumlahan seri
  • analisis kombinatorial
  • kaidah angka 3
  • bilangan irasional
  • teori perbandingan
  • definisi aljabar
  • metode pemecahan penjumlahan aljabar
  • geometri
  • teorema Archimedes
  • sudut segitiga

3. Ibnu Sina/Avicenna (Fak. Psikologi)

Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian Uzbekistan). Beliau juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern” dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat terkenal adalah,
kitab al-Syifa’ dalam filsafat dan Al-Qanun dalam ilmu kedokteran dikenal sepanjang massa. Al-Syifa’ ditulis dalam 18 jilid yang membahas ilmu filsafat, mantiq, matematika, ilmu alam dan ilahiyyat. Mantiq al-Syifa’ saat ini dikenal sebagai buku yang paling otentik dalam ilmu mantiq islami, sementara pembahasan ilmu alam dan ilahiyyat dari kitab al-Syifa’ sampai saat ini juga masih menjadi bahan telaah.
4. Ibnu Haitham/Al-Hazen(Fak. Teknologi Industri)
Nama lengkapnya Abu Al Muhammad al-Hassan ibnu al-Haitham. Dunia Barat mengenalnya dengan nama Alhazen. Ia lahir di Basrah tahun 965 M. Di kota kelahirannya itu ia sempat menjadi pegawai pemerintahan. Tetapi segera keluar karena tidak suka dengan kehidupan birokrat.

Kecintaannya kepada ilmu pengetahuan membawanya berhijrah ke Mesir. Untuk membiayai hidupnya, ia menyalin buku-buku tentang matematika dan ilmu falak.
Belajar yang dilakukan secara otodidak membuatnya mahir dalam bidang ilmu pengetahuan, ilmu falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Tulisannya mengenai mata telah menjadi salah satu rujukan penting dalam bidang penelitian sains di Barat. Kajiannya mengenai pengobatan mata menjadi dasar pengobatan mata modern.
Ibnu Haitham juga turut melakukan percobaan terhadap kaca yang dibakar dan dari situ tercetuslah teori lensa pembesar. Teori itu telah digunakan oleh para saintis di Itali untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia. Yang lebih menakjubkan ialah Ibnu Haitham telah menemukan prinsip isi padu udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricella mengetahui hal tersebut 500 tahun kemudian.
Banyak buku yang dihasilkannya dan masih menjadi rujukan hingga saat ini. Di antara buku-bukunya itu adalah Al’Jami’ fi Usul al’Hisab yang mengandung teori-teori ilmu matemetika dan matematika penganalisaan; Kitab al-Tahlil wa al’Tarkib mengenai ilmu geometri; Kitab Tahlil ai’masa’il al ‘Adadiyah tentang aljabar; Maqalah fi Istikhraj Simat al’Qiblah yang mengupas tentang arah kiblat; Maqalah fima Tad’u llaih mengenai penggunaan geometri dalam urusan hukum syarak; dan Risalah fi Sina’at al-Syi’r mengenai teknik penulisan puisi.

Meski menjadi orang terkenal di zamannya, namun Ibnu Haitham tetap hidup dalam kesederhanaan. Ia dikenal sebagai orang yang miskin materi tapi kaya ilmu pengetahuan.

5. Abu Al Zahrawi/ALBUCASIS (Fak. Kedokteran Gigi)
Sang Penemu Gips Era Islam:
Abu Al Zahrawi merupakan seorang dokter, ahli bedah, maupun ilmuan yang berasal dari Andalusia. Dia merupakan penemu asli dari teknik pengobatan patah tulang dengan menggunakan gips sebagaimana yang dilakukan pada era modern ini. Sebagai seorang dokter era kekalifahan, dia sangat berjasa dalam mewariskan ilmu kedokteran yang penting bagi era modern ini.

Kehebatan Al Zahrawi sebagai seorang dokter tak dapat diragukan lagi. Salah satu sumbangan pemikiran Al Zahrawi yang begitu besar bagi kemajuan perkembangan ilmu kedokteran modern adalah penggunaan gips bagi penderita patah tulang maupun geser tulang agar tulang yang patah bisa tersambung kembali. Sedangkan tulang yang geser bisa kembali ke tempatnya semula. Tulang yang patah tersebut digips atau dibalut semacam semen.
Al Zahrawi menjadi pakar kedokteran yang termasyhur pada zamannya. Bahkan hingga lima abad setelah dia meninggal, bukunya tetap menjadi buku wajib bagi para dokter di berbagai belahan dunia. Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan kedokterannya masuk dalam kurikulum jurusan kedokteran di seluruh Eropa.
6. Ar-Razi / RAZHES (Fak. Kedokteran A)
Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia:أبوبكر الرازي) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 - 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925.

Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy.

Dia belajar ilmu kedokteran dari Ali ibnu Sahal at-Tabari, seorang dokter dan filsuf yang lahir di Merv. Dahulu, gurunya merupakan seorang Yahudi yang kemudian berpindah agama menjadi Islam setelah mengambil sumpah untuk menjadi pegawai kerajaan dibawah kekuasaan khalifah Abbasiyah, al-Mu'tashim.
Kontribusi Bidang Kedokteran= Cacar dan campak Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar:

"Cacar terjadi ketika darah 'mendidih' dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi."

Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: "Pernyataan pertama yang paling akurat dan tepercaya tentang adanya wabah ditemukan pada karya dokter Persia pada abad ke-9 yaitu Rhazes, dimana dia menjelaskan gejalanya secara jelas, patologi penyakit yang dijelaskan dengan perumpamaan fermentasi anggur dan cara mencegah wabah tersebut."

Buku ar-Razi yaitu Al-Judari wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas tentang cacar dan campak sebagai dua wabah yang berbeda. Buku ini kemudian diterjemahkan belasan kali ke dalam Latin dan bahasa Eropa lainnya. Cara penjelasan yang tidak dogmatis dan kepatuhan pada prinsip Hippokrates dalam pengamatan klinis memperlihatkan cara berpikir ar-Razi dalam buku ini.

Berikut ini adalah penjelasan lanjutan ar-Razi: "Kemunculan cacar ditandai oleh demam yang berkelanjutan, rasa sakit pada punggung, gatal pada hidung dan mimpi yang buruk ketika tidur. Penyakit menjadi semakin parah ketika semua gejala tersebut bergabung dan gatal terasa di semua bagian tubuh. Bintik-bintik di muka mulai bermunculan dan terjadi perubahan warna merah pada muka dan kantung mata. Salah satu gejala lainnya adalah perasaan berat pada seluruh tubuh dan sakit pada tenggorokan."

Alergi dan demam
Razi diketahui sebagai seorang ilmuwan yang menemukan penyakit "alergi asma", dan ilmuwan pertama yang menulis tentang alergi dan imunologi. diri.
Farmasi
Pada bidang farmasi, ar-Razi juga berkontribusi membuat peralatan seperti tabung, spatula dan mortar. Ar-razi juga mengembangkan obat-obatan yang berasal dari merkuri.
Etika kedokteran
Ar-Razi juga mengemukakan pendapatnya dalam bidang etika kedokteran. Salah satunya adalah ketika dia mengritik dokter jalanan palsu dan tukang obat yang berkeliling di kota dan desa untuk menjual ramuan. Pada saat yang sama dia juga menyatakan bahwa dokter tidak mungkin mengetahui jawaban atas segala penyakit dan tidak mungkin bisa menyembuhkan semua penyakit, yang secara manusiawi sangatlah tidak mungkin.
Buku-buku Ar-Razi pada bidang kedokteran
 Berikut ini adalah karya ar-Razi pada bidang kedokteran yang dituliskan dalam buku:
Hidup yang Luhur (Arab: الحاوي).
Petunjuk kedokteran untuk masyarakat umum (Arab:من لا يحضره الطبيب).

7. Al-Kindi (Fak.kedokteran B)
Abu Yousuf Yaqub Ibn Ishaq Al-Kindi lahir di Kufah sekitar 800 M. Ayahnya adalah seorang pejabat Haroon al-Rashid. Al-Kindi adalah seorang filsuf, matematikawan, fisikawan, astronom, dokter, geografi dan bahkan seorang ahli dalam musik. Hal ini mengejutkan bahwa ia membuat kontribusi asli untuk semua bidang. Pada rekening dari karyanya ia dikenal sebagai filsuf Arab.
Dalam matematika, ia menulis empat buku tentang sistem bilangan dan meletakkan dasar dari sebagian besar aritmatika modern. Tidak diragukan sistem angka Arab sebagian besar dikembangkan oleh al-khawarizmi, tetapi al-Kindi juga membuat kontribusi yang kaya untuk itu. Dia juga memberikan kontribusi untuk geometri bola untuk membantu dirinya dalam studi astronomi.
Dalam kimia, ia menentang gagasan bahwa logam dasar bisa diubah menjadi logam mulia. Berbeda dengan pandangan alkimia yang berlaku, ia tegas bahwa reaksi kimia tidak bisa membawa transformasi elemen. Dalam fisika, ia membuat kontribusi kaya untuk optik geometri dan menulis buku tentang itu. Buku ini kemudian dengan pedoman yang disediakan dan inspirasi bagi ilmuwan terkemuka seperti Roger Baco

8. Imam Syafi’I (Fak. Hukum)
Selain dasar-dasar konseptual tentang hadits, ilmu Ushul Fiqh juga merupakan sumbangan Imam Syafi’i yang besar dan penting dalam sejarah intelektual Islam. Dengan al- Al Qur-an, sunnah Nabi dan teori Imam Syafi’i tentang Ushul Fiqh, penjabaran hukum Islam dapat diawasi keotentikannya. Karena rumusan teoritisnya tentang hadits dan jasanya dalam merintis Ushul Fiqh, maka Imam Syafi’i diakui sebagai peletak utama dasar metodologi pemahaman hukum dalam Islam. Sebab teori dan rumusannya tidak saja diikuti oleh kita-pengikut madzhab Syafi’i- namun juga diikuti oleh madzhab lain. Dan bahkan jasa beliau tersebut oleh dunia kesarjanaan Islam sangat dihargai dan dikagumi sebagai intelektual besar yang pernah dilahirkan oleh sejarah.

9. Ibnu Khaldun (Fak. Ekonomi)
Abdur-Rahman Ibnu Muhammad Ibnu Khaldun (1332-1406) atau biasa disebut Ibnu Khaldun adalah raksasa intelektual muslim terkemuka di dunia. Pemikirannya, terutama dalam bidang ilmu peradaban (the science of civilization al-umran), memberikan banyak inpirasi bagi pemikir Timur dan barat. Beliau adalah sosok sejarawan agung dan pemikir ulung oleh banyak kalangan dianggap sebagai bapak sosiologi.
Selain itu, Ibnu Khaldun yang menghasilkan teori pengembangan dan pembangunan sosial dan ekonomi yang berdampak pada kesejahteraan. Umer Chapra (2000), menyatakan bahwa Ibnu Khaldun berhasil memberikan pencerahan pada dunia ekonomi, dimana peran negara sangatlah penting dalam pembangunan sosial. Ibnu Khaldun menekankan bahwa syariah tidak akan tegak jika tidak melalui peran negara atau penguasa, negara tidak akan berjalan baik tanpa adanya implementasi hukum syariah. Negara atau pemerintahan tidak akan berjalan baik tanpa adanya orang (khalifah). Keberlangsungan orang tidak akan berjalan tanpa adanya kapital/harta (al maal).

10. Al-Ghazali (Fak. Agama Islam)
Al-Ghazali dikenal sebagai tokoh pemikir Islam multi disiplin; teologi, filsafat, tasawuf dan sebagainya. Akan tetapi, al-Ghazali lebih dikenal sebagai seorang yang sangat perhatian dalam dunia tasawuf atau lebih memperhatikan dunia tasawuf, sehingga profesinya sebagai ahli pendidikan kurang mendapat perhatian dari para tokoh pendidikan pada umumnya. Ahmad Fuad al-Ehwany misalnya, tokoh pendidikan muslim abad 20, sangat menyesalkan kehadiran al-Ghazali dalam dunia Islam.
Penyesalannya itu diungkapkan dalam kata-katanya: Al-Ghazali telah menyembelih dunianya sendiri, seperti seseorang menyembelih ayamnya yang bertelurkan emas. Lebih baik kiranya al-Ghazali tidak muncul di dunia Islam, dan sebaiknya dilahirkan dalam dunia Kristen Katolik, atau dimana saja diluar Islam. Penyesalan ini dengan alasam antara lain, setelah terbitnya karya al-Ghazali, Tahafut al Falasifah, terjadi stagnasi (kemandagan) pemikiran di dalam dunia Islam. Untuk itu, penulis mencoba untuk menggali setitik dari keilmuan beliau yaitu tentang konsep pendidikan Islamnya dilihat dari aspek tasawuf yang oleh beberapa tokoh dikatakan salah satu penyebab kemunduran Islam adalah disebabkan oleh al-Ghazali dengan melakukan stagnasi terhadap para filosof.

Kesimpulan: Disadari atau tidak, al-qur’an dan hadits adalah sumber petunjuk kehidupan di dunia maupun di akhirat kelak, semua ilmu yang muncul di bumi ini semata-mata bersumber dari al-qura’an dan hadits. Maka apabila ummat islam dapat bekonsisten untuk mempelajaari dan mengamalkan al-qur’an dan hadits tidak akan tertinggal oleh ilmuan-ilmuan barat yang semakin banyak mengembangkan ilmu sampai jaman modern seperti ini. Islam akan bangkit kembali apabila semua aspek kehidupannya bersumber dari al-qur’an dan hadits. Karena sebenarnya ilmu-ilmu modern yang nerkembang sampai saat ini sebenarnya bersumber atau memakai referensi al-qur’an dan hadits, hanya saja di sembunyikan oleh orang-orang yang tidak menyukai islam.



  


Daftar Pustaka
El-Saha, M. Ishom .2004. Profil Ilmuwan Muslim Perintis Ilmu Pengetahuan Modern. Fauzan Inti Kreasi: Jakarta.
Hartoko, Dick. 1980. Golongan Cendikiawan : Mereka yang Berumah di Angin. Jakarta: Gramedia.
Husin, Ma'rifin. 2001. Keperawatan Islam. Jakarta: UMJ Press

Wahyu. 2010. 99 Ilmuwan Muslim Perintis Sains Modern DIVA Press: Jogjakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar